Indonesiadaily.net – Ponsel yang sedang diisi daya atau sedang dicas tidak disarankan untuk dipakai atau digunakan, karena berpotensi meledak.
Hal ini berkaitan dengan adanya kasus tewasnya siswa Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, bernama Ikmal Hamdan Maulida (9) lantaran ponsel yang digunakannya meledak saat digunakan sambil dicas.
Pengamat teknologi, Alfons Tanujaya menjelaskan menurutnya, penyebab ponsel terbakar saat dicas bisa terjadi karena panas yang berlebih pada perangkat. Panas berlebih bisa disebabkan oleh penggunaan ponsel sembari mengisi daya.
“Jangan pernah pakai ponsel saat di-charge karena saat di-charge sedang terjadi pengisian arus, terjadi aliran listrik, dan ketika ini terjadi, kemungkinan untuk adanya kesalahan sangat besar,” ucap Alfons.
Ia menjelaskan, saat ponsel digunakan saja sudah menghasilkan panas, apalagi jika digunakannya saat sedang pengisian daya. Itu disebabkan hantaran listrik yang juga bisa menimbulkan panas dan berujung pada korsleting.
Sementara itu, penggiat gadget dari komunitas Gadtorade, Lucky Sebastian mengatakan, ada beberapa penyebab dari terbakarnya baterai ponsel, di antaranya karena perbedaan suhu yang bisa menekan baterai dan pemasangan komponen yang tidak sempurna.
“Ini bisa dari faktor luar seperti tertekan pada saat dibawa atau panas berlebih. Makanya tidak disarankan menaruh hp di dasbor mobil tertutup dan dijemur, ini juga bisa (menyebabkan baterai) terbakar,” ujar
Ia menjelaskan, bisa juga karena pemasangan komponen yang tidak sempurnya, sehingga menyebabkan baterai terbakar. Ponsel terbakar bisa juga disebabkan korsleting atau baterai rusak yang umumnya terlihat gelembung.
Saat ini produsen dituntut untuk menyediakan ponsel dengan kapasitas baterai yang besar, tapi dengan ketebalan ponsel yang terbilang tipis. Hal itu dinilai dapat membuat layer pada baterai memiliki jarak yang tidak begitu jauh.
Menurut Lucky banyak layer itu berpotensi bertemu layer satu dengan yang lain yang dapat menyebabkan korsleting.
Layer tersebut dijelaskan Lucky berbentuk seperti tisu gulung. Di dalam layer tersimpan ion pada anoda dan katoda. Semakin banyak layer semakin besar kapasitas baterainya.
Agar kapasitas bisa besar tapi tidak membuat dimensi ponsel tebal, maka, menurutnya jarak antara layer diperkecil, sehingga kemungkinan tertekan dan bertemunya anoda dan katoda lebih tinggi dan menyebabkan terbakar. (*)
Editor : Fenilya