Kamis, Desember 5, 2024

Ini Dia Tiga Manfaat Puasa untuk Kesehatan Mental

Indonesiadaily.net – Puasa di bulan Ramadhan tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan fisik, tetapi bagus juga untuk meningkatkan kesehatan mental. Tak hanya menahan lapar dan dahaga saja melainkan juga diharapkan menjaga
ego, emosi dan sikap dengan baik. Melansir laman Al Arabiya, berikut manfaat puasa bagi kesehatan mental.

1. Mengatasi kecemasan dan depresi

Dr Nada Omer Mohamed Elbashir, seorang konsultan dan psikiater di RS Burjeel, Abu Dhabi mengatakan, ada kepercayaan yang berkembang tentang manfaat puasa pada kesehatan mental.

Kata dokter Elbashir, orang yang berpuasa mengalami perubahan signifikan pada gejala depresi, kecemasan dan stres. Mereka juga melaporkan tingkat penurunan kelelahan di minggu kedua puasa dan ini dikaitkan dengan metabolisme keton dan efek anti-inflamasinya yang berkontribusi pada tingkat stres yang rendah.

Baca Juga  Pengguna Angkutan Penyeberangan Tertinggi di H-3 Lebaran untuk Angkutan Umum

Dalam hal tersebut, neurotransmiter adalah komponen penting dari otak. Sistem itu mengirimkan sinyal yang tidak cuma memengaruhi cara kita berbicara, berpikir dan bertindak, tapi juga perasaan kita. Banyak studi yang membuktikan kalau puasa dapat meningkatkan kadar serotonin di dalam darah, yang bisa menekan depresi dan kecemasan.

Namun dokter Elbashir mengatakan, berpuasa tidak dianjurkan bagi individu yang berisiko mengalami komplikasi medis atau kesehatan mental yang sudah ada sebelumnya.

Bagi mereka yang berpuasa, penting untuk memantau atau memahami kondisi fisik dan mental mereka sebelum mulai melakukannya.

2. Mengurangi stres

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa berpuasa di bulan Ramadhan bisa berdampak positif bagi kesehatan mental seperti mengurangi stres, kecemasan dan gejala depresi. Menurut Dr Farinaz Aghajan Nashtaei, psikiater di International Modern Hospital Dubai, berpuasa telah terbukti meningkatkan fungsi kognitif dan mencegah penurunan kognitif terkait usia. Puasa dapat memperlambat degenerasi saraf dan meningkatkan pemulihan fungsional pada pasien stroke.

Baca Juga  Kejari Limpahkan Berkas Sambo Cs ke PN Jaksel

Namun puasa juga bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental jika mereka tidak mampu mengendalikan diri. Seperti dehidrasi dan kelelahan bisa membuat orang cepat marah, perubahan suasana hati hingga kesulitan berkonsentrasi. Selain itu perubahan pola tidur dan pola makan dapat memicu kecemasan, depresi dan stres. Beberapa orang juga melaporkan merasa kesepian karena interaksi sosial yang berubah selama bulan Ramadhan.

3. Berlatih merawat diri

Dr Nashtaei menyarankan agar orang yang ingin berpuasa selama Ramadhan harus mengambil langkah-langkah untuk menjaga kesehatan mentalnya. Seperti memerhatikan kebutuhan untuk mencukupi cairan tubuh dan nutrisi yang tepat di waktu non-puasa. Konsumsi makanan dengan nutrisi seimbang, tetap terhidrasi, istirahat yang cukup, aktivitas fisik yang teratur dan mempraktikkan teknik relaksasi untuk mengelola stres.

Baca Juga  Sikap Saling Lempar Tanggungjawab Kebocoran Data SIM Card Disesalkan DPR

Tujuannya adalah untuk mencegah gangguan kesehatan fisik yang mungkin berpengaruh bagi kesehatan mental. Selain itu pastikan juga untuk melakukan aktivitas fisik dan menjaga hubungan sosial (silaturahmi) yang bisa membantu mengurangi perasaan terisolasi dan depresi.

Dengan perawatan diri yang tepat, Ramadhan bisa menjadi pengalaman bermakna dan bermanfaat dalam meningkatkan kesejahteraan spiritual dan fisik,” pungkasnya.(*)

Editor : Nur Komalasari


Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles

Perumda Tirta Kahuripan

Djarum Foundation

Pemkab Bogor