Senin, Juni 16, 2025

Ini Berbagai Modus Penipuan Melalui WhatsApp dan Platform Lainnya

Indonesiadaily.net – Dalam kurun waktu terakhir, berbagai bentuk penipuan yang bertujuan menguras rekening korban semakin meningkat dan canggih. Khususnya, adanya modus penipuan yang dilancarkan melalui pesan singkat di platform komunikasi populer, WhatsApp.

Salah satu contoh modus penipuan yang tengah marak adalah melalui pengiriman undangan pernikahan digital ke nomor Whatsapp calon korban. Di permukaannya, pesan tersebut tampak seperti undangan pernikahan biasa. Namun, jika dicermati, pesan tersebut memuat tautan yang mengarahkan calon korban untuk mengunduh file berformat APK. Bagi yang tidak berpengalaman, file semacam ini dapat tampak tidak mencurigakan. Namun, tanpa disadari, file tersebut bisa jadi berisi perangkat lunak berbahaya yang dapat meretas data pribadi korban, termasuk informasi rekening bank.

Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika dan Komunikasi (Dirjen Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika, memberikan penjelasan lebih mendalam mengenai cara kerja pelaku penipuan ini. Sebelum menjalankan aksi penipuannya, pelaku akan menciptakan akun bank menggunakan identitas orang lain. Setelah berhasil membuat rekening tersebut, individu yang identitasnya digunakan akan diberikan sejumlah uang sebagai ‘upah’. Namun, dalam prakteknya, kontrol atas rekening tersebut sepenuhnya berada di tangan penipu.

“Kami mendapati kasus di mana para pelaku penipuan merekrut individu tertentu untuk membuka rekening bank atas namanya. Setelah proses pembuatan rekening selesai, pelaku memberikan imbalan kepada individu tersebut. Namun, sesungguhnya, akses penuh atas rekening tersebut berada di tangan pelaku,” urai Semuel.

Kasus semacam ini mengingatkan kita semua untuk selalu waspada dan kritis terhadap setiap informasi yang diterima, terutama yang datang dari sumber yang tidak dikenal.

Berikut beberapa modus penipuan yang terjadi di era digital saat ini:

1. Telepon, Chat, atau SMS Tidak Jelas

Ciri kedua yang dijelaskan Semuel adalah adanya pesan tidak jelas dari orang yang tidak dikenal. Ini bisa berupa telepon, WhatsApp maupun SMS.

“Contoh kan undangan, yang kirim undangan nggak dikenal, yang nikah nggak kenal. Ke kepoan masyarakat main klik aja,” ujarnya.

2. Tawaran Menggiurkan

Semuel menjelaskan salah satu ciri penipuan adalah adanya tawaran yang tidak masuk akal atau bombastis. Misalnya menawarkan harga ponsel yang jauh lebih murah dari harga pasar.

“Jangan terkecoh tawaran-tawaran tidak masuk akal, harga HP tadinya Rp 10 juta bisa dengan saya Rp 2 juta. Sudah pasti scam,” kata Semuel.

3. Penipuan Social Engineering

Cara terakhir adalah dengan social engineering. Para penipu akan menggunakan kelemahan korbannya untuk bisa melakukan kejahatannya.

“Menggunakan social engineering, kelemahan-kelemahan kita,” kata Semuel. (*)


Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles

Perumda Tirta Kahuripan

Perumda Tirta Kahuripan