Indonesiadaily.net – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menjelaskan tahun 2023, Indonesia mendapatkan kuota jemaah haji 221 ribu orang. Jumlah tersebut dibagi dalam dua kategori, yakni kuota haji reguler 203.320 dan kuota Haji khusus 17.880 jemaah.
Yaqut menjelaskan, berdasarkan pembayaran, kuota haji tersebut bisa dijabarkan dengan jemaah yang lunas tunda pada 2020 ada sebanyak 84.609, kemudian lunas tunda 2022 ada 9.864 jemaah, sementara yang belum lunas mencapai 108.847.
“Data jemaah pada 2023 perlu kami sampaikan, lunas tunda pada 2020 sebanyak 84.609, kemudian lunas tunda 2022 9.864 jemaah, yang belum lunas 108.847. Sehingga total kuotanya 203.320 jemaah,” kata Yaqut.
Yaqut menuturkan, untuk jumlah jemaah lansia ada 62.879 orang di tahun 2023. Namun, tidak semua lansia Indonesia diberangkatkan pada tahun ini.
“Jemaah haji lansia yang berjumlah 62.879 jemaah ini, kalau kita kategorisasi yang berumur 65 sampai 75 tahun itu ada 51.778. Kemudian yang berumur 76 sampai 85 tahun itu ada 8.760. Yang berumur 86 sampai 95 ada 2.074 dan yang di atas 95 tahun itu ada 269,” tutur Yaqut.
“Nah, tentu kita tidak mungkin memberangkatkan semua sekaligus. Ada beberapa kategori yang sedang kita bahas di tingkat Kementerian dan variabel-variabel apa yang bisa memungkinkan jemaah ini diberangkatkan. Termasuk tentu salah satunya jelas jemaah lansia yang dalam kondisi sehat,” lanjutnya.
Yaqut menceritakan, ada calon jemaah haji tahun lalu yang berangkat meski dalam kondisi kurang sehat sehingga akhirnya tak mengikuti ibadah dengan maksimal di Makkah. Oleh karena itu, syarat kesehatan masih terus dikaji.
“Pada waktu itu tetapi masih tetap berangkat. Tetap diberangkatkan ke sana dan di sana tidak bisa melakukan ibadah secara maksimal gitu,” ujarnya. (*)
Editor : Pebri Mulya