Kamis, Desember 5, 2024

Iblis Itu Telah Kembali ke Surga (Mengenang abangku, Hendrik Dikson Sirait)

Oleh :Hendra Hasanuddin, S.Sos.

Alumni Universitas Nasional.

 

Indonesiadaily.net – Kabar sedih itu akhirnya datang juga. Sejak menjenguknya di RSPP bulan puasa lalu, sudah kurasakan, cepat atau lambat akan tiba waktunya. Tinggal berharap mukjizat dari yang kuasa. Sambil berdoa disamping ranjang, kutatap matanya yang seolah sedang bicara.

Hari itu Iblis baru menerima radiasi ke 26, dari target keseluruhan 30 kali. Sebelumnya, tim dokter melakukan belasan kali kemoterapi. Sel jahanam itu sudah menguasai tubuh Iblis. Dimulai dari paru kanan, menyebar ke paru kiri, lalu akhirnya di otak. Ini yang membuat dia kehilangan daya sensoriknya untuk bicara, mengingat, dan sempat beberapa kali kritis. Kusimak sambil merenung penjelasan kakak pertamanya. Bukan Iblis kalau tidak melawan. Setelah lebih dari 7 bulan menjalani segala perawatan, akhirnya dia kembali.

Baca Juga  Silaturahmi, Seberapa Penting?

Iblis seniorku di FISIP Unas, meski pada akhirnya, perjumpaan kami lebih intens di markas Aldera. Beberapa kali kubaca berita tentangnya di koran. Ini yang jadi alasanku mencarinya selesai Ospek. Iblis bernama panjang Hendrik Dikson Sirait, aktivis pemberani Aliansi Demokrasi Rakyat (Aldera). Mahasiswa Universitas Nasional yang diculik tentara jaman Suharto. Dia figur senior yang menginspirasi generasi kami untuk terus membangun perlawanan terhadap orde baru.

Unas memang sarangnya anak muda yang bermimpi perubahan. Kampus di Selatan Jakarta yang terkenal dengan gerakan mahasiswanya. Iblis dan para kakak senior Unas yang menjerumuskan kami ke jalan kebenaran. Mengenalkan dunia advokasi rakyat. Pembelaan terhadap petani, nelayan, dan masyarakat miskin di perkotaan.

Baca Juga  Rempang Menangis, Rakyat Melayu Terusir dari Tanah Kelahirannya

Suatu sore di radio Jakarta News FM, aku, Iblis dan Mpe bertemu setelah Gusdur jatuh. Kesimpulan kami saat itu, jatuhnya Gusdur akan membuat kelompok intoleran merajalela . Tanda-tandanya sudah nampak hingga 20 tahun kemudian. Makanya tak heran, jika GKI Yasmin Bogor baru diresmikan 9 April 2023 setelah negara absen selama 15 tahun. Hendrik menjadi satu-satunya “Iblis” yang berjuang demi kebebasan beribadah warga negara.

Iblis juga menjadi motor gerakan advokasi terhadap jurnalis yang dipecat seperti Bambang Wisudo dan istriku. Hormatku setinggi-tingginya untuk solidaritas bang Iblis kepada kawan. Terima kasih abang.

Selamat jalan abangku. Semoga lancar perjalananmu menuju nirwana. Pastikan Suharto dan mereka yang zalim kepada rakyat dihukum berat disana. (*)

Baca Juga  Tambah RTH, Pemkot Depok Bangun Alun-alun di Sawangan Senilai Rp 45 Miliar

Minggu, 14 Mei 2023.


Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles

Perumda Tirta Kahuripan

Djarum Foundation

Pemkab Bogor