Indonesiadaily.net – Gorengan adalah salah satu makanan yang disukai banyak orang. Apalagi dimakan hangat-hangat terasa lebih nikmat. Namun tahukah Anda keseringan mengonsumsi gorengan ternyata mampu meningkatkan beberapa risiko penyakit serius. Lantas, penyakit apa saja yang bisa disebabkan karena keseringan mengonsumsi gorengan?
Menurut Kemenkes RI, makanan bertepung yang digoreng dengan suhu tinggi banyak mengandung zat akrilamida. Zat akrilamida adalah zat yang mampu meningkatkan risiko kanker seperti kanker ovarium. Tak hanya itu, lemak trans yang terkandung di dalam gorengan juga dapat meningkatkan jumlah senyawa penyebab peradangan tubuh.
Studi dari The American Journal of Clinical Nutrition memaparkan bahwa semakin sering orang makan gorengan, maka semakin besar risiko mereka terkena penyakit jantung.
Disamping itu, jurnal Heart mengatakan orang yang paling banyak makan gorengan setiap minggunya memiliki risiko 28 persen lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular, 22 persen lebih tinggi risiko penyakit jantung koroner, dan 37 persen lebih tinggi risiko gagal jantung.
2. Obesitas
Keseringan mengonsumsi gorengan sudah dipercaya mampu menaikkan berat badan hingga berujung obesitas. Kok bisa? Makanan yang digoreng akan kehilangan air dan menyerap lemak, yang selanjutnya meningkatkan kandungan kalori dalam gorengan.
Mengutip International Journal of Obesity, makanan yang digoreng tercatat mengandung lemak trans yang berpotensi memainkan peranan penting dalam penambahan berat badan. Pasalnya, lemak trans dapat meningkatkan nafsu makan dan penyimpanan lemak.
Semakin banyak kalori yang diserap oleh tubuh maka akan semakin tinggi risiko seseorang mengalami kelebihan berat badan hingga obesitas. Apalagi jika kalori yang masuk lebih banyak dari kalori yang dikeluarkan oleh tubuh.
3. Depresi dan Kecemasan
Keseringan makan gorengan bisa memicu rasa cemas berlebih hingga depresi? Seperti hasil penelitian Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS) 2023, menyantap makanan gorengan berpotensi meningkatkan risiko kecemasan dan depresi.
Orang yang menyantap gorengan lebih dari satu porsi per hari memiliki risiko kecemasan 12 persen lebih tinggi dan risiko depresi 7 persen lebih tinggi dibandingkan mereka yang jarang menyantap gorengan. Kedua risiko itu bisa disebabkan oleh kandungan akrilamida yang ada pada makanan yang dimasak dalam suhu tinggi seperti digoreng.
4. Diabetes Mellitus 2
Sudah banyak penelitian yang memaparkan bahwa terdapat relasi antara mengonsumsi gorengan dalam jumlah banyak dengan penyakit diabetes tipe 2.
Hubungan itu pun dijelaskan dalam The American Journal of Clinical Nutrition. Dalam jurnal tersebut dikatakan bahwa orang yang menyantap 4-6 gorengan per minggu berisiko 39 persen lebih tinggi terkena diabetes mellitus 2.
Hubungan itu pun dijelaskan dalam The American Journal of Clinical Nutrition. Dalam jurnal tersebut dikatakan bahwa orang yang menyantap 4-6 gorengan per minggu berisiko 39 persen lebih tinggi terkena diabetes mellitus 2.
Sementara jika menyantap gorengan lebih dari 7 porsi per minggu memiliki potensi terkena diabetes mellitus 2 sebesar 55 persen jika dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi kurang dari satu porsi per minggu.(*)
Editor : Nur Komalasari