Indonesiadaily.net – Pembangunan Bandara Internasional Dhoho di Kediri kembali dilanjutkan dikerjakan oleh perusahaan dibawah naungan pendiri perusahaan Gudang Garam, Susilo Wonowidjojo. Dimana, pembangunannya ditargetkan selesai pada Oktober 2023.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan belum lama ini bercerita, di tahun 2016, Susilo Wonowidjojo mengahadap dirinya. Ketika itu Luhut masih memjabat sebagai Menteri ESDM. Pertemuan tersebut membahas pembangunan Bandara Internasional Dhoho di Kediri.
Niilai investasi untuk pembangunan bandara tersebut, mencapai Rp 10,8 triliun, dengan rincian Rp 6,6 triliun pada tahap pertama, Rp 1,2 triliun tahap kedua, dan Rp 3 triliun tahap ketiga.
Besarnya angka tersebut membuat banyak masyarakat bertanya-tanya, apakah Gudang Garam bisa menjanjikan nilai investasi itu hanya dengan melakukan aktivitas di di industri rokok tanah air saja?
Tapi siapa sangka, ternyata perusahaan tersebut tidak bergerak di produsen rokok saja, tetapi punya juga bisnis yang bergerak di berbagai bidang.
Melansir dari situs resmi perusahaan, diketahui bahwa Gudang Garam memiliki setidaknya sepuluh (10) anak perusahaan. Adapun dua dari sepuluh anak perusahaan ini menaungi anak perusahaan lainnya, yang tentu saja menjadi cucu perusahaan Gudang Garam.
Berikut Gurita Bisnis Gudang Garam
- PT SURYA PAMENANG : Industri Kertas
- PT SURYA MADISTRINDO : Perdagangan
- PT SURYA AIR : Jasa Transportasi Udara Tidak Terjadwal
- PT GRAHA SURYA MEDIA : Jasa Hiburan
– Menaungi PT SURYA WISATA : Pengusahaan Objek Wisata
- PT SURYA INTI TEMBAKAU : Industri Pengolahan Tembakau
- PT SURYA ABADI SEMESTA : Industri Peralatan Pelindung Keselamatan
- GALAXY PRIME LTD. : Jasa Transportasi Udara Tidak Terjadwal
- PT SURYA DHOHO INVESTAMA : Investasi
- PRIME GALAXY LTD. : Jasa Transportasi Udara Tidak Terjadwal
- PT SURYA KERTA AGUNG : Konstruksi
– Menaungi PT SURYA KERTAAGUNG TOLL : Konstruksi
Untuk Bandara Dhoho, pembangunannya dibangun anak usaha perusahaan Gudang Garam yang bernama PT Surya Dhoho Investama yang 99% sahamnya dimiliki perusahaan. (*)
Editor : Pebri Mulya