Indonesiadaily.net – Gerhana Matahari Total atau GMT akan terjadi tahun 2024 ini di berbagai belahan dunia. Apakah Indonesia bakal kembali terdampak fenomena langit ini?
Gerhana Matahari Total adalah fenomena ketika sinar Matahari terhalang oleh Bulan, bayangan Bulan akan jatuh di Bumi. Daerah Bumi yang berada di bawah bayangan inti (umbra) Bulan akan mengalami gerhana Matahari Total.
Gerhana Matahari Total terjadi terakhir kali pada tahun 2021, di Benua Antartika. Sementara, tahun 2024 ini, GMT bakal menyapa seumlah wilayah di Amerika Utara, khususnya Kanada, Amerika Serikat, dan Meksiko pada 8 April 2024.
Gerhana Matahari Total pada hari Senin, 8 April 2024 akan melintasi Amerika Utara, melewati Meksiko, Amerika Serikat, dan Kanada.
Gerhana Matahari Total akan dimulai di atas Samudra Pasifik Selatan. Jika cuaca memungkinkan, lokasi pertama di benua Amerika Utara yang akan mengalami gerhana matahari total adalah pantai Pasifik Meksiko sekitar pukul 11.07 pagi.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan Gerhana Matahari Total tidak terjadi setiap tahun. Kepala Bidang Geofisika Potensial dan Tanda Waktu, Hendra Suwarta Suprihatin mengatakan GMT tergantung pada posisi Bulan, Bumi, dan Matahari.
“Di seluruh dunia, tidak bisa dikatakan terjadi setiap tahun karena tergantung posisi Bulan, Bumi, dan Matahari,” ujar Hendra seperti dikutip dari CNN Indonesia.
Ia menuturkan GMT tidak terjadi di lokasi yang sama. Di lokasi yang sama, akan berulang sekitar 350 tahun.
GMT bisa disaksikan kembali di Indonesia pada 20 April 2042. Lokasi untuk menyaksikan GMT di Indonesia saat itu adalah di Sumatera dan Kalimantan.(*)
Editor : Nur Komalasari