Kamis, Desember 5, 2024

Faizin Sebut DPRD Jabar Perlu Ambil Langkah Khusus Terkait TPPAS Lulut-Nambo

Indonesiadaily.net – Terkait TPPAS Regional Lulut-Nambo, Anggota DPRD Jawa Barat, M. Faizin menegaskan jika memang PT. Jasa Sarana tidak siap, maka DPRD Jawa Barat akan mengambil langkah-langkah khusus.

“Karena dari kabupaten/kota lainnya juga berharap TPPAS   Lulut-Nambo ini bisa lebih cepat terselesaikan, kalau enggak, mereka akan membangun TPPAS sendiri daripada mengandalkan dari TPPAS Regional,” terang Faizin.

Menurut Faizin, jika hanya berkapasitas 50 ton per hari, itu merupakan prototipe dan bukan produk yang dibangun Provinsi Jawa Barat.

“Jadi Rp60 miliar itu hanya bisa mencukupi membeli mesin yang dapat mengcover 50 ton per hari, dari yang 2.500 ton per hari, itu kan jauh banget,” geramnya.

Baca Juga  Czemu zdobyłem Kasyno Online Blik dla naszej starszej matki

Kata dia, informasi di awal tidak pernah clear, misalnya PT. Jasa Sarana menyampaikan ke DPRD Jawa Barat cukup menambah modal Rp60 miliar untuk bisa berjalan semuanya.

“Keterbukaannya rendah sekali, akhirnya giliran sudah mentok begini, kita baru tahu ternyata investornya tidak ada yang siap,” bebernya.

Ia menilai ada ketidakterbukaan dari PT. Jasa Sarana sehingga terjadi miskomunikasi dan mispersepsi yang akhirnya membuat persoalan tidak selesai.

“Kalau misalnya kebutuhannya berapa, Rp1,5 triliun misalkan, jika memang kebutuhannya Rp1,5 triliun ya sampaikan saja, kalau memang investor tidak siap tolong sampaikan sejak awal, mereka meyakinkan ke kita investor siap semuanya dari Jerman dan sebagainya, faktanya tidak,” ucapnya.

Baca Juga  Industri Rumah Tangga Kerupuk Mangga Rolisa Desa Jatisura Terima Bantuan Mesin Pemotong dari UPN “Veteran Jakarta

Hasil dari sampah TPPAS Lulut-Nambo bentuknya Refused Derived Fuel (RDF) sebagai bahan bakar pengganti batu bara di Indocemen.

“Dengan asumsi 50 ton per hari kan kecil sekali, akhirnya kemarin kita sarankan agar mencoba menawarkan ke Indocement sekalian, investornya sudah kasih Indocement saja,” ungkap Faizin.

Jadi, jangan memikirkan untung yang lebih dulu saat ini, kata Faizin, yang penting program penanganan sampah, khususnya pengoperasiaan TPPAS Regional Lulut-Nambo bisa terselesaikan.

“Harus beroperasi dulu baru ngomongin profit, kalau user-nya sekalian yang investasi misalkan, mereka sudah menghitung lebih awal, saya kira solusinya sekarang Indocement bisa menjadi investor. Tapi, namanya penawaran belum tentu bisa diafirmasi, ini problem memang,” ucap Faizin. (*)


Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles

Perumda Tirta Kahuripan

Djarum Foundation

Pemkab Bogor