Kamis, November 30, 2023

Facebook dan Instagram Larang Gunakan AI untuk Iklan Politik

 

Indonesiadaily.net- Perusahaan pemilik Facebook, Meta, melarang iklan politik menggunakan produk kecerdasan buatan (AI) generatif. Tujuannya adalah mencegah peredaran konten sesat selama masa pemilu. Tak hanya Facebook, Meta adalah perusahaan induk dari WhatsApp dan Instagram.

Meta sebelumnya tidak memiliki larangan khusus soal AI. Namun, penggunaan konten hasil rekayasa AI harus tunduk ke aturan Meta soal larangan konten iklan yang sudah dinyatakan merupakan konten bohong.

Meta dalam beberapa pekan terakhir mulai menyediakan akses ke teknologi AI milik mereka ke pengiklan digital. Teknologi ini, antara lain, bisa menciptakan latar belakang secara otomatis untuk iklan. Pengiklan juga bisa memodifikasi gambar dan membuat banyak variasi dari sebuah iklan hanya dengan mengetik perintah teks.

Baca Juga  Mulai Ditinggalkan Kalangan Muda, Ini yang Dilakukan Facebook

Rencananya, perangkat AI untuk iklan Meta meluncur untuk pengguna di seluruh dunia pada 2024.

Menurut Reuters, aturan tegas Meta adalah kebijakan yang paling signifikan sejak kemunculan ChatGPT membuat perusahaan teknologi global berlomba mengembangkan teknologi AI masing-masing.

Tidak seperti Meta, Google tidak menetapkan larangan penggunaan AI untuk iklan politik. Perusahaan iklan digital terbesar dunia tersebut memilih menggunakan sistem pemblokiran penggunaan “kata kunci politik” dalam perintah AI.

Google juga berencana menerbitkan kebijakan yang mengharuskan iklan politik mengungkapkan penggunaan “konten sintesis yang tidak otentik tetapi menggambarkan peristiwa atau orang dengan tampilan realistis.”

Dua perusahaan teknologi global lainnya, Snap dan TikTok melarang total iklan politik di platform mereka. Sementara itu, Twitter X yang dimiliki Elon Musk belum menawarkan perangkat AI untuk pengguna.

Baca Juga  Disebut Penting, Calon Wakil Presiden Anies Baswedan Dinilai Harus Tepat

Salah satu petinggi Meta, Nick Clegg, sempat mengingatkan bahaya AI dalam musim pemilu. Ia meminta perusahaan teknologi dan pemerintah bersiap untuk penggunaan AI untuk mengobrak-abrik pemilu, terutama dalam bentuk konten yang dibagikan dari satu media sosial ke media sosial lainnya.

Clegg sebelumnya juga menyatakan kepada Reuters bahwa Meta akan memblokir penggunaan Meta AI untuk menciptakan gambar realistis menyerupai foto yang menggambarkan tokoh publik.(*)

Editor : Nur Komalasari


Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Perumda Tirta Kahuripan

Latest Articles