Indonesiadaily.net – Obesitas adalah suatu bentuk malnutrisi dimana terjadi penumpukan lemak yang tidak normal atau berlebihan yang dapat menimbulkan risiko terhadap kesehatan. Hal ini disampaikan oleh dokter Nita, M.Gizi, Sp.GK, dokter spesialis gizi klinik RS Murni Teguh Ciledug.
”Cara mengukurnya adalah dengan mengitung indeks massa tubuh atau IMT. Nilai IMT ini didapat dari nilai berat badan dalam satuan kilogram dibagi dengan nilai kuadrat tinggi badan dalam satuan meter persegi. Apabila hasilnya lebih besar dari 25, maka sudah masuk dalam kategori obesitas. Selain itu diperlukan juga pemeriksaan komposisi tubuh,” jelas dr. Nita ditemui di ruang prakteknya di RS Murni Teguh Ciledug, (27/10).
Dokter Nita pun kemudian menjelaskan bahwa ada berbagai tatalaksana yang dapat dilakukan untuk menghindari obesitas.
“Pertama itu jelas, harus mengatur pola makan. Prinsip dasar penatalaksanaan obesitas yang disarankan adalah diet seimbang rendah kalori. Nah, ini bisa kita lakukan dengan cara mengurangi konsumsi karbohidrat sederhana seperti gula, sirup, kue manis dan minuman kemasan. Lalu mengurangi konsumsi lemak dengan tidak mengolah makanan dengan cara digoreng. Lalu yang selanjutnya dengan meningkatkan konsumsi serat seperti sayuran dan buah-buahan. Yang terakhir dengan mencukupi konsumsi cairan sesuai kebutuhan,” jelas dr.Nita.
“Idealnya, kita dapat mengurangi 500 sampai 1000 kilo-kalori dari kebutuhan sehari-hari,” tambahnya.
Untuk tahapan selanjutnya adalah dengan melakukan latihan fisik seperti aktivitas aerobik seperti renang, jogging dan bersepeda dengan frekuensi 3 sampai 5 kali seminggu. Aktivitas aerobik tersebut kemudian juga dikombinasikan dengan aktivitas resistance seperti angkat beban dengan intensitas 2 sampai 3 kali seminggu.
“Lakukan selama 150 menit sampai dengan 200 menit per minggunya. Intensitas latihan dapat dinaikkan secara bertahap,” jelas dr. Nita.
Untuk tahapan ketiga dapat dilakukan psikoterapi yakni dengan memotivasi diri dalam melakukan perilaku hidup sehat. Hal ini dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang terlatih di pusat pelayanan kesehatan.
Untuk tahapan keempat adalah dengan penggunaan obat-obatan. Pada pasien dengan nilai IMT lebih dari 30 atau pasien yang disertai dengan penyakit kencing manis, jantung dan tekanan darah tinggi, dapat mempertimbangkan untuk menggunakan obat yang dapat diperoleh di fasilitas pelayanan kesehatan.
Untuk tahapan terakhir adalah dengan tindakan operasi seperti operasi bariatrik.
”Pasien dengan nilai IMT lebih dari 40, atau nilai 35 namun dengan penyakit penyerta, dapat disarankan untuk melakukan tindakan operasi bariatrik,” tutup dr. Nita.
Dokter Nita berpraktik di RS Murni Teguh Ciledug pada hari Rabu dan Jumat dari jam 09:00 sampai 13:00 dan haris Kamis dari jam 15:00 sampai 19:00. (*)