Indonesiadaily.net – Meski Filipina mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 7,4% year-on-year/yoy pada kuartal II-2022, namun hal itu dianggap melambat dibandingkan kuartal I/2022 sebesar 8,15% yoy. Bahkan terendah dalam tiga kuartal terakhir.
Pertumbuhan ekonomi Filipina pun jauh di bawah ekspektasi pasar. Jajak pendapat yang dihimpun oleh Reuters memperkirakan ekonomi Filipina tumbuh 8,6% yoy.
Meskipun begitu, laju pertumbuhan ekonomi Filipina jadi yang tercepat kedua di kawasan Asia Tenggara, setelah Vietnam. Ekonomi Vietnam pada kuartal II-2022 tumbuh 7,72% yoy didukung oleh ekspor yang kuat. Laju ekonomi Vietnam lebih cepat dibandingkan kuartal sebelumnya yakni 5,05% yoy dan jadi paling solid sejak 2011.
Sementara Indonesia berada di urutan ketiga soal laju pertumbuhan ekonomi yang diukur dengan Produk Domestik Bruto (PDB) tersebut. Sang Garuda berhasil mencapai pertumbuhan 5,44% yoy pada kuartal II-2022, lebih baik dari kuartal sebelumnya sebesar 5,01% yoy.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia sendiri berada di atas ekspektasi pasar. Berdasarkan konsensus Indonesia, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan sebesar 5,17% yoy. Sementara menurut jajak pendapat Reuters, proyeksinya 5,17% yoy.
Setelah Indonesia ada Singapura yang pertumbuhan ekonomi sebesar 4,8% yoy pada kuartal II/2022, naik dari 4% yoy pada kuartal I-2022.
Dalam dua hari mendatang, giliran Malaysia yang akan mengumumkan pertumbuhan ekonominya pada kuartal II/2022. Menurut konsensus Reuters ekonomi Negeri Jiran diprediksi akan tumbuh 6,7% yoy, melesat dari kuartal sebelumnya 5% yoy. Jika proyeksi ini terjadi, maka posisi Indonesia harus turun ke posisi keempat dan digantikan oleh Malaysia.
Sementara negara lain di kawasan Asia Tenggara masih belum merilis pertumbuhan ekonominya. Berikut tabel lengkap pertumbuhan ekonomi di kawasan.
Ke depan, pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara diperkirakan akan tetap tinggi. Asian Development Bank (ADB) merevisi pertumbuhan ekonomi 6 negara di Asia Tenggara dari 4,9% menjadi 5% pada 2022. ADB mengatakan bahwa peningkatan ekonomi Asia Tenggara akan didukung oleh meningkatnya permintaan domestik dari pelonggaran pembatasan mobilitas.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi sebesar 5,2% yoy, naik dari perkiraan awal sebesar 5% yoy. Kemudian Filipina diprediksi tumbuh 6,5% yoy, lebih tinggi dari prediksi awal 6% yoy.
Namun, ekonomi Malaysia dan Thailand diperkirakan melambat dari prediksi sebelumnya. Malaysia di 5,8% yoy dari 6% yoy. Kemudian Thailand tumbuh 2,9% yoy dari perkiraan sebelumnya 3% yoy.
Hanya Vietnam yang perkiraan ekonominya tetap stabil di 6,5% yoy. (*)
Editor : Pebri Mulya