Indonesiadaily.net – Presiden Joko Widodo melantik Abdullah Azwar Anas secara resmi sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi MenpanRB di Istana Negara, Rabu 7 September 2022.
Pelantikan tersebut berdasarkan keputusan Presiden (Keppres) Nomor 91/P Tahun 2022 tentang Pengangkatan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Kabinet Indonsa Maju dalam sisa masa jabatan periode tahun 2019-2024 yang dibacakan oleh Deputi Bidang Administrasi AparaturKementerian Sekretaris Negara, Nanik Purwanti.
Azwar Anas sendiri merupakan mantan Bupati Banyuwangi yang tercatat memiliki harta kekayaan senilai total Rp16,38 miliar.
Berdasarkan laman e-LHKPN, Azwar Anas terakhir kali melaporkan harta kekayaan ke KPK pada 31 Maret 2022 dalam kapasitasnya sebagai Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
Dari LHKPN, diketahui Azwar memiliki 11 bidang tanah dan bangunan yang mayoritas tersebar di Banyuwangi, Jawa Timur. Total kekayaan dari tanah dan bangunan ini senilai Rp4.875.000.000.
Azwar juga memiliki satu unit mobil Toyota Alphard tahun 2010 senilai Rp180.000.000. Kemudian, ia tercatat memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp146.350.000.
Pengganti almarhum Tjahjo Kumolo sebagai MenparRB ini juga memiliki surat berharga senilai Rp5.975.37.868, serta harta berupa kas dan setara kas senilai Rp4.523.576.547, dan harta lainnya sebesar Rp680.000.000.
Dengan sederet kekayaan yang dimiliknya, total harta Azwar Anas yakni Rp16.380.464.415.
Sebelum menjadi Kepala LKPP, Azwar Anas merupakan Bupati Banyuwangi dua periode yakni 2010-2015 dan dilanjutkan pada 2016-2021. Sebelumnya dia pernah menjabat sebagai anggota MPR RI (1997-1999) dan anggota DPR RI (2004-2009).
Sebagai Bupati Banyuwangi, Azwar Anas banyak menciptakan inovasi di antaranya terpilih sebagai kabupaten terinovatif se-Indonesia dalam pengukuran indeks inovasi daerah oleh Kementerian Dalam Negeri.
Di bawah kepimpinannya, Kabupaten Banyuwangi bahkan dinobatkan sebagai kabupaten pertama yang memiliki SAKIP (Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan) dengan nilai A, hingga juara UNWTO (Badan PBB untuk Pariwisata) untuk kategori kebijakan publik bidang pariwisata terbaik di dunia.
Bahkan saat Azwar Anas, menekan angka kemiskinan di Banyuwangi hingga ke level 7,5% pada 2019 dari sebelumnya selalu dua digit. Bukan itu saja pendapatan per kapita masyarakat Banyuwangi juga meningkat dari hanya Rp 20,86 juta (2010) menjadi Rp 51 juta per tahun (2019).
Editor: Liyani