Indonesiadaily.net, Banyuwangi – Diduga ada monopoli proyek, massa yang tergabung dalam Aliansi Relawan dan Kontraktor di Kabupaten Banyuwangi melakukan aksi demonstrasi di depan kantor bupati, Jumat, 28 Juni 2024.
Pendemo tak hanya melakukan orasi, tetapi juga menampilkan kesenian tradisional Jaranan dan barongan, sehingga tak heran jika aksi demontrasi ini akhirnya banyak dipenuhi warga yang hanya ingin menonton kesenian.
Koordinator aksi, Al Maarif, mengatakan aksi demontrasi ini dilakukan, sebab pihaknya menduga terjadi persaingan yang tidak sehat, dalam pengadaan barang dan jasa yang dilakukan oleh pemerintah daerah Banyuwangi.
“Hanya kontraktor yang dekat dengan orang pemerintah daerah yang mendapat jatah proyek lelang. Sedangkan yang tak punya kedekatan, menurutnya seringkali tidak mendapatkan jatah proyek,” kata Maarif.
Ia mengungkapkan bahwa kontraktor yang selama ini diabaikan merupakan warga asli Banyuwangi yang juga butuh penghidupan, namun selama ini bupati terkesan abai terhadap persoalan tersebut. Sehingga sebagai bentuk puncak kekecewaan, pihaknya melakukan aksi demontrasi di depan kantor Bupati Banyuwangi.
“Saya mendesak pemerintah daerah Banyuwangi, khususnya panitia pengadaan barang/jasa untuk lebih cermat terhadap administrasi berkas cv pemenang proyek lelang, karena saya menduga ada adminitrasi yang cacat,” tegasnya.
Pewarta Irham
Editor Sigit