Senin, Januari 20, 2025

Darimana Asal Pipa Beton di Lapangan Bermainnya Doraemon dan Nobita?

Indonesiadaily.net – Kartun Doraemon, hampir semua anak di Indonesia pernah menontonnya. Kartun yang merupakan adaptasi dari komik dengan judul sama karya Fujiko F. Fujio memang sudah melegenda.

Tidak hanya karakternya saja, tetapi set lingkungan kehidupan Doraemon pun sudah menjadi ikonik, yang salah satunya adalah tiga pipa beton di lapangan. Itu adalah lokasi yang kerap dijadikan arena bermain oleh Nobita, Doraemon, Giant, Suneo, dan Shizuka.

Namun, pernahkah terlintas di benak Anda, dari mana asal-usul pipa beton tersebut?

Pertanyaan tersebut dilontarkan oleh salah seorang selebtwit dengan akun @senjatanuklir. Dia penasaran ingin tahu mengapa pipa beton tersebut ada di sana.

“Pipa beton di Doraemon sebenernya tuh buat proyek apa,” cuitan @senjatanuklir.

Baca Juga  Gubernur Papua Terima Rp 1 Miliar Saat Berobat ke Singapura

Tidak tanggung-tanggung, yang merespon pertanyaan tersebut langsung Kementerian PUPR Republik Indonesia. Melalui akun Twitternya, @kemenPU menyebut pipa beton itu disebut dokan dan dipakai sebagai saluran pembuangan di era Kekaisaran Meiji.

Kaisar Meji sendiri adalah kaisar Jepang ke-122 yang memerintah dari 3 Februari 1867 sampai meninggal dunia pada Juli 1912. Selama masa kekuasaannya, Kaisar Meji banyak melakukan pembangunan infrastruktur kota.

“Pipa beton (dokan) dipakai untuk pembangunan saluran pembuangan dalam proyek infrastruktur di era Meiji. Karena keterbatasan lahan, makanya ditempatkan di lapangan tempat Nobita bermain,” cuitan Kementerian PUPR.

“Pipa beton juga umum digunakan untuk pembangunan saluran pembuangan di Program KOTAKU lho,” @KemenPUPR menambahkan. (*)

Baca Juga  Wanita Asal Italia Ini Rela Operasi Sebanyak 20 Kali Demi Jadi Manusia Kucing

 

Editor : Pebri Mulya


Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles

Perumda Tirta Kahuripan

Perumda Tirta Kahuripan

Djarum Foundation

Pemkab Bogor