Indonesiadailynet – Pemkot Tangerang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengimbau masyarakat mewaspadai cuaca ekstrem yang bisa menyebabkan pohon tumbang saat angin kencang, sehingga tidak berteduh di bawahnya untuk mengantisipasi terjadi kecelakaan.
Diketahui, wilayah Kota Tangerang dilanda cuac ekstrem, yakni hujan disertai angin kencang sejak Minggu (26/2/2023) malam hingga Senin (27/22023) pagi, tercatat ada 14 titik pohon tumbang.
“Sejak malam, petugas sudah turun siap siaga melakukan penanganan pohon tumbang, dengan menggunakan alat berat dan puluhan personil. Kini pohon tumbang telah selesai ditangani dan dalam proses pengangkutan,” ungkap Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tangerang Rizal Ridolloh.
Dirinya pun mengimbau warga Kota Tangerang untuk waspada, tetap fokus dan berhati-hati saat berkendara ketika melintas di bawah tiang listrik, tiang rambu lalu lintas, hingga billboard.
“Selain itu, waspada akan pohon tumbang saat berkendara, berhentilah sejenak di tempat yang aman ketika hujan lebat disertai angina,” imbaunya.
Sementara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Maryono Hasan mengungkapkan pohon tumbang yang ditangani BPBD di tujuh titik lokasi. Pertama kali terjadi di samping Pondok Selera 2, Jalan Bugel Indah, Cimone, Karawaci. Kemudian di Jalan Tengah Taman Potret Babakan, Jalan Nagrak Periuk, Situ Bulakan Periuk dan lainnya.
Maryono menerangkan saat ini kondisi tersebut sudah ditangani dan lalu lintas sudah kembali normal, kini proses pengangkutan potongan pohon tumbang.
Sedangkan, lanjut Maryono, untuk genangan dan banjir tercatat terjadi di 16 lokasi dengan ketinggian 15 sentimeter (cm) hingga 60 cm, di antaranya underpass Taman Cibodas, Komplek Karang Tengah, Jalan Gempol Kunciran dan beberapa wilayah lainnya.
“Atas cuaca ekstrem tadi malam, juga terjadi rumah rusak berat akibat angin kencang di Jalan Duta Komplek Peruri RT.005/09, Sudimara Timur, Ciledug dan rumah rusak berat akibat pohon tumbang di Jalan Kampung Jati Baru RT.001/07, Jurumudi Baru, Benda,” paparnya.
Menurutnya, masih banyak masyarakat yang menganggap berteduh di bawah pohon dapat terlindungi dari hujan yang turun. Sedangkan tidak pernah tahu bagaimana petir menyambar, curah hujan dan angin yang kencang. Pasalnya, sambaran petir dapat menimbulkan efek bahaya pada tubuh, tak sedikit korban meninggal dunia karena tersambar petir.
“Ada baiknya, jika hujan lebat disertai angina kencang masyarakat untuk berteduh didalam ruangan, hindari pohon rimbun atau besar, jauhi tiang listrik hingga hindari lapangan terbuka,” ucap Maryono. (*)
Reporter : Ihya Ulumuddin
Editor : Andri