Jumat, Mei 16, 2025

Contoh, Moral, dan Literasi Kunci Sekolah Tunas Global di Society 5.0

Indonesiadaily.net – Sekolah Tunas Global mengadakan pelatihan untuk guru untuk SD Nasional Plus (NP) dan SMP NP Tunas Global, Senin 10 Juli 2023. Dimana, itu adalah bagian dari persiapan dari Sekolah Tunas Global dalam memasuki Society 5.0 di lingkungan sekolah.

Kabid Pendidikan Yayasan Mandiri Tunas Global, M. Taufiqqurahman mengatakan, pelatihan ini adalah bagian dari pengembangan kemampuan dan kompetensi guru dalam menjalani profesinya di dunia pendidikan. Apalagi, sekarang sudah memasuki Society 5.0.

Society 5.0 adalah sebuah konsep dengan berpusat pada manusia untuk menyeimbangkan solusi atas permasalahan sosial dan kemajuan ekonomi melalui sistem integrasi antara dunia maya dan fisik.

“Kemampuan guru harus terus dikembangkan atau ditingkatkan. Setiap tahun harus menjadi lebih baik dari segi kapasitas, skill, dan pengetahuan. Jangan sampai sudah mengajar 10 tahun, tetapi hanya punya pengalaman setahun yang diulang selama 10 kali,” ucapnya.

Sementara itu, dalam pelatihan tersebut yang menyampaikan materi adalah Dewan Pembina Yayasan Mandiri Tunas Global, Eppi S. Rahman. Dimana fokus utama yang disampaikaan Eppi berkaitan dengan Society 5.0, yakni tentang makna kosakata. Ada tiga kata yang menjadi pembahasan, yakni contoh, moral, dan literasi.

Sekolah tunas global pelatihan 2
Dewan Pembina Yayasan Mandiri Tunas Global, Eppi S. Rahman.

“Kita coba mendalami kosakata baru, yang selama ini menjadi pertanyaan apakah sudah dikuasai atau belum, yakni kata contoh, moral, dan literasi,” ucapnya.

Eppi menjelaskan, contoh adalah representasi sebuah pengetahuan ditujukan untuk membangun minat. Oleh karena itu, contoh itu harus menggugah dan guru memiliki peran akan hal tersebut. Para visioner menyimpulkan era manusia akan terus bergeser. Dimana, era industri kini beralih pada dunia digital, dan kini di era Society 5.0.

“Konsep industri 4.0 dan Society 5.0 pada dasarnya tidak memiliki perbedaan jauh, akan tetapi konsep Society 5.0 lebih fokus kepada manusia dan permasalahannya,” terangnya.

Sedangkan untuk kata moral, Eppi menuturkan, pendekatan moralitas bisa dari ajaran agama atau tata nilai di dalamnya. Tidak hanya itu, bisa juga dari tata nilai masyarakat atau kearifan lokal. Sekolah adalah sebuah bayangan ideal seperti apa di dunia luar. Kultur sekolah harus dibangun dari kultur tata nilai dan praktiknya.

“Mendidik seseorang dalam pikiran tetapi tidak dalam moralnya, berarti mendidik ancaman bagi masyarkat. Karena dengan tidak ada moral, maka orang jahat semakin pintar, maka akan semakin jahat. Jadi, harus ada keseimbangan antara pengetahuan dan moral,” tuturnya.

Eppi melanjutkan, untuk literasi adalah bagian dari apa yang dikeluarkan dan apa yang diserap. Sehingga, dalam arti sederhana, literasi adalah kemampuan membaca dan menulis. Tetapi seiring dengan perkembangan zaman, literasi rupanya tidak hanya membaca dan menulis. Literasi juga diartikan sebagai kemampuan berbicara, berhitung, memecahkan masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, memahami dan menggunakan potensi kemampuan diri.

Sekolah tunas global pelatihan 3

“Hal ini membuat jenis literasi pun terus berkembang, mulai dari literasi sains, literasi digital, literasi finansial, dan lain-lain,” terangnya.

Eppi menjelaskan, berdasarkan Buku Paanduan Gerakan Literasi nasional yang di keluarkan Kementeraian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, ada tujug jenis literasi. Diantaranya, literasi baca dan tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, literasi budaya dan kewarganegaraan. Tetapi, Eppi coba menambahkan satu lagi literasi dalam urutan tersebut, yakni literasi pengembangan diri.

“Literasi pengembangan diri adalah pengetahuan dan kecakapan dalam mengenali jati diri, menyadari potensi dan keterbatasan yang ada, mampu bersikap, dan mengambil peran sosial sesuai kualitas dan kapasitas dirinya. Jadi, tujuan dari pengetahuan ini, adalah kepemilikan nilai-nilai hidup yang positif (adil, jujur, dan berempati), menghargai orang lain, keteguhan, dan sadar konsekuensi,” katanya. (*)


Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles

Perumda Tirta Kahuripan

Perumda Tirta Kahuripan