Indonesiadaily.net – Di Bali setiap tanggal 29 Januari akan ditetapkan sebagai Hari Arak Bali. Ini sesuai dengan ketetapan yang dikeluarkan Gubernur Bali, Wayan Koster dalam Surat Keputusan Gubernur Bali Nomor 929/03-I/HK/2022.
“Dalam upaya dan strategi memperkokoh perlindungan dan pemberdayaan arak Bali, ditetapkan Hari Arak Bali dengan tujuan mengenang Peraturan Gubernur Bali Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan/atau Destilasi Khas Bali sebagai tonggak perubahan status yang mengangkat keberadaan, nilai, dan harkat arak Bali,” kata Koster, Senin 26 Desember 2022.
Koster menginginkan masyarakat, pemerintah, dan pelaku usaha menjadikan hari tersebut sebagai hari kesadaran terhadap keberadaan, nilai, dan harkat arak Bali.
Sehingga, dengan adanya keputusan tersebut bisa melindungi dan memelihara arak dengan memberdayakan, memasarkan, dan memanfaatkan minuman tersebut sebagai ekonomi rakyat yang berkelanjutan.
Koster juga mengimbau agar arak Bali tidak dimanfaatkan untuk kegiatan yang bertentangan dengan nilai esensial arak dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sejak berlakunya pergub tersebut, masyarakat pelaku usaha arak bali, seperti UMKM maupun koperasi, mendapat perlindungan dan legalitas.
Koster menuturkan berbagai produk olahan berbasis arak Bali telah mendapatkan izin edar dari BPOM RI dan pita cukai dari Kanwil Bea Cukai Provinsi Bali.
“Para perajin arak Bali menyambut gembira, berbagai kreativitas tumbuh, mulai dari kemasan yang elegan dan berkualitas hingga inovasi olahan dengan berbagai cita rasa dan aroma,” ujar dia.
Ia menjelaskan, ada 28 produk berbahan arak Bali telah beredar sejak 2022. Arak Bali diproduksi melalui proses panjang dengan ketelitian, kecermatan, ketekunan, dan keunikan. Kemahiran tersebut diperoleh dari warisan leluhur.
Koster mengungkapkan leluhur orang Bali terbiasa mengonsumsi kopi arak untuk kepentingan kesehatan. Namun, kata dia, ada lebih banyak lagi manfaat positif lain.
“Saya menilai banyak sisi positif yang dapat kita peroleh dari arak Bali selain untuk sarana upacara adat, juga baik untuk kesehatan sebagai minuman penghangat tubuh. Arak Bali juga memiliki potensi ekonomi sebagai sumber penghidupan dan kesejahteraan masyarakat Bali,” ucapnya. (*)
Editor : Pebri Mulya