Indonesiadaily.net – Belum lama ini ramai di media sosial tentang isu soal tukar kursi antar penumpang pesawat. Ada yang setuju dengan pindah tempat duduk, tapi tidak sedikit yang menolak apabila ada penumpang lain yang mengajak tukar kursi di pesawat. Lalu, apakah sebenarnya boleh untuk tukar kursi di pesawat dengan penumpang lain?
Beragam alasan untuk bisa meminta tukar kursi dengan penumpang lain. Tapi, semua itu kembali kepada etika dari pelancong yang menginginkan perpindahan tersebut.
Seperti dikutip Mirror, pakar perjalanan dan etika John-Paul Stuthridge menyebut tidak sedikit yang kesal atau tidak nyaman apabila ada penumpang lain yang mengajak bertukar tempat duduk.
“Merasa sedikit marah atau tidak nyaman karena kursi yang kita punya merupakan sesuatu yang normal. Dan, sayangnya itu menjadi salah satu hal yang membuat kita harus menggertakkan gigi (menahan diri tidak marah, red.),” katanya.
“Namun, apakah kita dapat bertukar kursi di pesawat? Ketika dua orang dewasa menyetujuinya secara sukarela, tentu saja bisa,” tambahnya.
Tapi, dia menjelaskan bahwa ada satu faktor penting ketika meminta penumpang lain untuk bertukar kursi yakni etika. Stuthridge menilai, orang yang meminta bertukar kursi harus punya alasan yang kuat.
“Apa yang dimaksud dengan alasan yang baik mungkin berbeda di mata orang yang kursinya diminta ketika itu, namun kita semua secara intuitif bisa merasakan apakah itu alasan yang baik,” ucapnya.
Dia mengungkapkan contoh alasan yang tepat ketika meminta bertukar kursi pesawat, salah satunya alasan pribadi atau medis.
Jika ada alasan lain seperti agar dapat duduk berdekatan dengan kerabat atau keluarga yang duduk terpisah, penumpang yang meminta bertukar kursi mesti izin dengan sangat sopan kepada yang lain.
Sebab, kata dia, penumpang yang duduk di kursi itu tidak akan merelakan begitu saja, meskipun itu posisi di dekat jendela dan tidak ada yang benar-benar dirugikan.
“Ada baiknya punya alasan baik dan adil. Tapi, setiap orang berhak duduk di tempat yang sudah mereka bayar atau yang telah dialokasikan,” jelas Stuthridge.
“Apabila meminta seseorang untuk bertukar tempat duduk, sampaikan permintaan Anda dengan jelas dan sopan, dan bersiaplah untuk ditolak tanpa ada rasa dendam,” tutupnya.(*)
Editor : Nur Komalasari