Sabtu, Oktober 5, 2024

BMKG Sebut Sebagian Wilayah Indonesia Sudah Musim Kemarau, Ini Daerahnya

 

Indonesiadaily.net – Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG, Fachri Radjab mengatakan saat ini beberapa wilayah Indonesia sudah memasuki periode kemarau.

“Saat ini memang kita dalam periode puncak musim hujan 2024, di bulan Januari dan Februari,” katanya.

“Ada beberapa wilayah yang sudah mulai memasuki periode kemarau seperti bulan Februari itu di Aceh, Riau, Sumatra Utara bagian Timur. Karena di daerah itu memang terjadi dua kali musim hujan dan saat ini sudah masuk musim kemarau yang kedua,” paparnya.

Fachri menyebut transisi ke musim kemarau di Indonesia secara umum terjadi pada Mei. Ia mencatat beberapa wilayah perlu mendapat perhatian karena curah hujan yang rendah.

“Mulai memasuki transisi ke periode musim kemarau itu pada bulan Mei. Ini daerah-daerah yang perlu menjadi kewaspadaan kita, seperti Jawa Tengah bagian Timur, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, curah hujan sudah dalam kategori rendah di bulan Mei. Ini kaitannya dengan penanaman tanaman pangan,” tuturnya.

Baca Juga  UIII Buka Program Studi Perubahan Iklim

Menurut Fachri, puncak musim kemarau di Tanah Air akan terjadi pada Juli hingga Agustus.

Indonesia bagian selatan diprediksi akan mengalami masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau
atau pancaroba pada Maret hingga April.

“Mengindikasikan bahwa wilayah tersebut akan mulai memasuki peralihan musim di bulan Maret hingga April,” ujar Kepala BMKG Dwikora Karnawati.

BMKG juga menyebut puncak musim hujan sudah terlewati di berbagai wilayah Indonesia, terutama bagian selatan Indonesia yang lebih dekat ke Benua Australia yang jadi sumber Angin Monsun Australia pembawa udara kering.

“Berdasarkan analisa dinamika atmosfer yang dilakukan BMKG didapati bahwa saat ini puncak musim hujan telah terlewati di berbagai wilayah Indonesia, khususnya bagian Selatan Indonesia,” jelasnya.

Baca Juga  Cegah Bencana, DPUPR Depok Buka Hotline Aduan Keretakan Tanah dan Pohon Tumbang

Mengutip laporan Climate Outlook 2024 yang dirilis BMKG, curah hujan tahun ini cenderung lebih basah dibandingkan dengan 2023, dengan pengecualian pada bulan Maret dan Juli.

Maret 2024 disebut memiliki curah hujan yang sama dengan Maret 2023, sedangkan Juli 2024 disebut lebih kering dibandingkan Juli 2023.

BMKG dalam laporan tersebut mengungkap awal tahun hingga kuartal pertama, curah hujan pada musim hujan diprediksikan normal kecuali Indonesia bagian selatan diprediksi bawah normal.

Sedangkan pada kuartal kedua, curah hujan pada awal musim kemarau diprediksikan secara umum normal pada pertengahan tahun.

“Lalu awal musim hujan pada kuartal ke tiga hingga akhir tahun diperkirakan berada pada kecenderungan lebih rendah dari normalnya,” jelas BMKG.

Baca Juga  BMKG Keluarkan Peringatan Dini Sejumlah Wilayah di Indonesia Hujan Disertai Angin

Sebagai informasi, El Nino Moderat, yang menjadi salah satu dalang kekeringan di Tanah Air, diprediksi secara bertahap akan beralih menuju fase ENSO-Netral pada Maret, April, Mei hingga akhir 2024.

Mayoritas model iklim dunia pun menyebut fase ENSO Netral akan dilanjutkan dengan fase La Nina, kebalikan dari El Nino, di paruh kedua 2024. Artinya, Indonesia potensial bakal lebih basah.(*)

 

Editor : Nur Komalasari

 

 

 

 


Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles

SPBU Jababeka 2 Cikarang

Perumda Tirta Kahuripan