Betulkah Proses Mendapatkan Baby dengan Bayi Tabung Mampu Tingkatkan Kualitas Hidup Anak?

0
188
Ilustrasi bayi. (Pixabay)

Indonesiadaily.net – Metode mendapatkan anak dengan cara bayi tabung masih dianggap tahu oleh masyarakat. Bayi tabung merupakan salah satu solusi untuk mendapatkan anak.

Namun, mungkin belum banyak yang mengetahui jika ada pandangan yang menyebutkan proses mendapat anak dengan bayi tabung mampu menjadi solusi agar anak yang lahir sehat dan terhindar dari berbagai penyakit genetik dari orang tuanya.

Melansir Suara.com, teknologi reproduksi bayi tabung terbaru tersebut yaitu Pre-Implantation Genetic Testing for Aneuploidy (PGT-A) dan Pre Implantation Genetic Testing for Monogenic / single-gene defect (PGT-M).

Kedua teknologi yang telah digunakan oleh klinik fertilitas Morula IVF ini, menjadi salah satu solusi bagi para orang tua, bukan hanya terkait infertilitas, melainkan menjadi kualitas hidup anak.

Direktur Scientific PT. Morula Indonesia, Prof. Arief Boediono. Ph.D. mengatakan, dengan kedua teknologi ini akan membantu memaksimalkan kehamilan proses bayi tabung.

Teknologi PGT-A

Untuk teknologi PGT-A, akan membantu memungkinkan seleski embrio sehingga yang dimasukkan ke dalam rahim diusahakan memiliki kromosom normal. Hal ini akan membantu mendorong tingkat kehamilan berhasil.

Bahkan, berdasarkan studi, teknologi PGT-A membantu potensi kehamilan lebih baik dibandingkan kehamilan non PGT-A.

“Berdasarkan studi yang kami lakukan pada Januari tahun 2019 hingga September 2022 pada hampir 500 pasien, bahwa teknologi PGT-A membantu potensi kehamilan sebesar 68 persen di kelompok umur 38-39 tahun dan 46 persen usia diatas 40 tahun,” ucap Prof. Arief dalam media gathering, Senin (23/1/2023).

“Pada kelompok 38-39 tahun tersebut, persentase kehamilan dengan teknologi PGT-A lebih baik 25% dibanding kehamilan Non PGT-A dan di usia 40 tahun ke atas, PGT-A membantu persentase kehamilan 19% lebih baik dari yg Non PGT-A,” sambung Prof. Arief.

Dengan adanya seleksi embrio ini sendiri juga akan mencegah anak lahir dalam kondisi tidak normal seperti Down Syndrome, Edwards Syndrome, kelainan dari kromosom jenis kelamin bayi misalnya Turner Syndrome, Jakob Syndrome, Klinefelter Syndrome, dan Triple X hingga 60 keguguran.

Teknologi PGT-M

Untuk teknologi PGT-M, ini akan membantu mendeteksi mutase single-gene (monogenic) yang dapat menyebabkan berbagai penyakit bawaan alias genetik. Hal ini akan mendorong anak terhindar dari berbagai penyakit keturunan seperti Thalassemia, Spinal Muscular Atrophy. Dan Cystic Fibrosis, dan lain-lain.

“Dengan teknologi PGT-M, ini akan menurunkan risiko anak-anak dari penyakit keturunan seperti Thalassemia, atau penyakit lainnya. Hal ini justru akan meningkatkan kualitas hidup anak, bahkan risikonya lebih rendah dari mereka yang lahir secara normal,” jelas Prof. Arief.

Editor: Nur Komalasari


TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini