Indonesiadaily.net – Aplikasi pemantau kualitas udara, Nafas merillis laporan bulanan terkait dengan kondisi kualitas udara di tanah air sepanjang bulan Agustus. Menurut data yang dihimpun dari aplikasi Nafas, polusi di Jakarta per akhir Agustus 2023 berada di level tidak sehat. Berikut ini adalah 7 besar kota dengan polusi udara terburuk di Indonesia sepanjang Bulan Agustus 2023 berdasarkan laporan aplikasi Nafas.
1. Tangerang Selatan
Di tempat pertama kota dengan polusi udara terburuk adalah Tangerang Selatan. Di akhir bulan Agustus 2023, kualitas udara di Tangerang Selatan memiliki angka sampai 63 poin. Dengan poin ini, indikator kualitas udaranya menunjukkan warna merah dengan status tidak sehat.
Angka kualitas udara di Tangerang Selatan mengalami peningkatan sebanyak 3 poin meskipun pemerintah sudah melakukan beberapa upaya untuk menurunkan polusi udara. Di akhir bulan Juli 2023 kemarin, indikator kualitas udara di Tangerang Selatan berada di angka 60 poin.
2. Bogor
Di peringkat kedua ada Kota Hujan, Bogor. Menurut data aplikasi Nafas, kualitas udara di Bogor pada akhir bulan Agustus berada di poin 60. Sama seperti Tangerang Selatan, poin ini membuat Kota Bogor memiliki warna indikator merah dengan kategori udara yang tidak sehat.
Padahal, pada bulan Juli 2023 lalu, warna indikator kualitas udara di Kota Bogor masih oranye dengan poin 53. Meskipun berada di satu tingkat warna di bawah merah, namun kualitas udara oranye ini termasuk tidak sehat untuk kelompok sensitif.
3. Tangerang
Lagi-lagi Jabodetabek masuk dalam peringkat 7 besar. Di posisi ketiga kali ini ada Tangerang. Data Nafas menunjukkan bahwa Tangerang memiliki indeks kualitas udara sampai 56 poin. Poin ini membuat udara di kota satu ini terindikasi tidak sehat dengan warna indikator merah.
Sama seperti dua kota sebelumnya, Tangerang mengalami kenaikan status indikator jika dibandingkan dengan bulan Juli 2023. Di bulan tersebut, Tangerang mengoleksi indeks kualitas udara 52 yang membawanya mengantongi warna indikator oranye.
4. Depok
Masih di Jabodetabek, kali ini giliran Depok. Berjarak hanya 2 poin saja dari Tangerang, warna indikator kualitas udara kota Depok adalah oranye dengan angka 54. Dengan hasil ini, bisa dipastikan bahwa kualitas udara di Kota Depok per Agustus 2023 masih tidak sehat untuk kelompok sensitif.
Meski demikian, jumlah ini bukanlah kabar baik mengingat pada Juli 2023 lalu, Depok bisa berada di angka 51. Ini artinya bahwa polusi udara di Kota Depok terus mengalami kenaikan meskipun beberapa kebijakan sudah diberlakukan.
5. Bandung Raya
Peringkat kelima diduduki oleh Bandung Raya. Di akhir bulan Agustus 2023, Bandung Raya memiliki angka indeks kualitas udara sama seperti Depok yaitu 54. Sebelumnya di Juli 2023, Bandung Raya hanya mengantongi angka indeks kualitas udara sebanyak 44 poin saja.
Dengan adanya hasil akhir bulan Agustus ini, bisa dipastikan bahwa ada kenaikan yang signifikan dari polusi udara yang ada di Bandung. Hal ini tentunya bisa menjadi salah satu bahan evaluasi bagi pemerintah pusat maupun daerah.
6. Bekasi
Bekasi yang menyusul Bandung di peringkat keenam. Angka indeks kualitas udara Bekasi berada satu poin di bawah Bandung Raya dengan angka 53. Dengan angka ini, warna indikator kualitas udara Bekasih masih oranye yang masuk indikasi tidak sehat untuk kelompok sensitif.
Sementara itu, angka ini ternyata sudah mengalami penurunan meski tidak terlalu signifikan. Pada Juli 2023 lalu, Bekasi berada di urutan kedua sebagai kota dengan polusi udara terburuk di Indonesia. Saat itu, angka kualitas udaranya mencapai 55 poin.
7. DKI Jakarta
Jumlah ini mengalami kenaikan di bulan sebelumnya. Masih dari data yang sama, DKI Jakarta tercatat memiliki angka kualitas udara 47 poin di bulan Juli 2023. Meskipun jumlahnya sudah lebih rendah dibandingkan dengan kota-kota sebelumnya, namun warna indikatornya masih berada di orange dengan status tidak sehat untuk kelompok sensitif.(*)
Editor : Nur Komalasari