Benarkah Bentak Anak Dapat Membunuh Sel Otak? Ini Penjelasannya

Bentak anak dapat membunuh sel otaknya.(istimewa/indonesiadaily.net)

Indonesiadaily.net – Usia anak yang masih balita belum mampu mengelola emosinya ketika marah, sedih atau bahagia yang berakibat terjadinya tantrum. Orangtua terkadang ikut terbawa emosi yang secara tidak sengaja memarahi bahkan membentak anak. Namun, benarkah sel otak bisa terbunuh jika anak dibentak atau dimarahi? Berikut penjelasannya.

Psikolog anak dari Unika Soegijapranata Semarang, Christin Wibhowo membenarkan hal tersebut. Saat anak dibentak akan memunculkan rasa takut dalam diri anak tersebut yang dampaknya bisa merusak sel otak anak.

“Iya, membentak atau memarahi anak hingga membuat mereka takut itu bisa membunuh sel-sel otak anak,” ujarnya seperti dikutip dari kompas.com.

Rasa takut yang muncul itu kemudian membuat adanya hormon kortisol dalam tubuh. Kortisol adalah hormon yang diproduksi pada kelenjar adrenal yang biasanya akan muncul ketika anak sedang berada di bawah ancaman, tekanan, atau stres.

Baca Juga  11 Sikap Kepemimpinan Sebagai Modal Jadi Pengusaha Sukses

Hormon kortisol itu bisa aktif saat seseorang stres, berada di bawah tekanan, diancam, dan ditakut-takuti,” ungkapnya.

Saat hormon kortisol aktif, maka itu dapat memutus hubungan sel-sel otak yang harusnya terhubung satu sama lain. Akibatnya, hal tersebut bisa membuat anak menjadi tidak percaya diri, bodoh karena kurang stimulasi, mudah takut, yang semua itu bisa berpengaruh juga pada fisik anak tersebut.

Christin menyampaikan, orang bisa disebut cerdas jika sel-sel dalam otak itu saling berhubungan. Semakin banyak sel yang terhubung satu sama lain, maka hal itu bisa membuat seseorang menjadi lebih cerdas, demikian juga yang terjadi pada anak-anak.

“Supaya anak-anak cerdas maka sel-selnya harus selalu berhubungan,” jelasnya.

Baca Juga  Kasus Polio Anak di Aceh, Kemenkes Tetapkan KLB

Kecerdasan seseorang itu bisa bergantung dari sel-sel otak yang terhubung satu sama lain tersebut. Salah satu cara yang bisa orangtua lakukan untuk membuat anaknya cerdas, yaitu dengan memberikan stimulasi atau mengajarkan hal-hal baik agar sel-sel otak bisa terus terhubung.

“Semakin banyak stimulasi, maka sel-sel dalam otak itu bisa gampang nyambung,” ungkapnya.

Ketika banyak sel-sel otak yang saling terhubung, maka ini yang membuat anak-anak menjadi cerdas dan semakin percaya diri. Sebaliknya, jika anak tidak diberi stimulan namun justru mereka dibentak dan dimarahi secara terus menerus, maka itu bisa menghancurkan sel-sel otak tersebut.

Christine menjelaskan terkadang anak-anak memang sulit untuk diajak bicara dengan baik. Maka dari itu, tak jarang orangtua yang membentak atau meninggikan suaranya untuk memperingatkan anak-anak. Namun, ia menyampaikan bahwa orangtua boleh saja membentak anak asalkan bentakan tersebut tidak dibarengi dengan emosi lain.

Baca Juga  Empat Zodiak Ini Dikenal Sulit Tidur

” Jadi harus dicek dulu, bentakannya itu jangan sampai ditumpangi emosi lain, seperti adanya permasalahan dengan suami atau yang lainnya yang mana justru dilampiaskan kepada anak melalui bentakan. Itu sangat tidak boleh,” tandasnya.(*)

Editor : Nur Komalasari


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *