Indonesiadaily.net – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno menyebutkan ketertarikan Pemerintah Indonesia untuk membeli minyak murah yang ditawarkan Rusia dikhawatirkan berdampak adanya embargo dari Amerika Serikat.
Rusia menawarkan minyak lebih murah 30% dari harga pasar internasional.
“Ada yang enggak setuju karena takut, ‘wah nanti gimana di embargo ke Amerika Serikat’, ya biarin aja lah kalau di embargo paling kita enggak bisa makan McDonald,” katanya.
Sandiaga menjelaskan,India menjadi negara yang membeli minyak murah dari Rusia tersebut.
“Kalau buat temen-temen CEO Mastermind ambil enggak? Pak Jokowi juga pikir yang sama, ambil,” tambahnya.
Selain diembargo, bank asal RI berpotensi didepak dalam sistem Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT). Sehingga Indonesia bisa tidak lagi bisa bertransaksi dengan Dollar AS.
“Ini memang tantangannya karena barat ini kan mau bagaimanapun juga mereka kontrol teknologi payment. setiap pengiriman dollar AS harus lewat New York,” katanya.
Sandiaga menjelaskan, harga minyak dunia melonjak naik imbas perang Rusia – Ukraina. Meski Rusia menjual harga minyak di bawah harga pasar masih, negara yang dipimpin oleh Putin ini tetap mengalami keuntungan mencapai US$ 6 miliar per hari.
Sehingga dia memprediksi perang ini berlangsung lama karena Rusia masih untung. (*)
Editor : Pebri Mulya