Indonesiadaily.net – Gambar-gambar sebuah bangunan putih menyendiri yang terletak di pulau terpencil Ellidaey telah beredar di media sosial selama beberapa waktu. Menariknya, bangunan yang ditempatkan sempurna di atas batu besar yang menjorok ke laut ini disebut sebagai rumah paling kesepian di dunia.
Hanya tertutup oleh tanaman hijau subur, Anda tidak akan melihat kehadiran manusia atau bangunan beton di sekitar rumah ini. Tempat unik ini terletak di sisi timur laut Kepulauan Westman dan di selatan islandia.
Seperti dikutip On Manorama, Pulau Ellidaey merupakan pulau terbesar ketiga di Kepulauan Westman, yang terdiri dari sekitar delapan belas pulau kecil. Tidak banyak fauna di pulau ini kecuali spesies burung Nordik yang disebut puffin. Elliidaey Island Lodge dikenal sebagai rumah ‘Ball’.
Namun, rumah yang cukup menjadi sensasi di internet ini sebenarnya adalah sebuah pondok berburu yang dibangun oleh Asosiasi Berburu Ellidaey pada tahun 1953. Para pemburu biasanya rutin mengunjungi pulau tersebut untuk berburu burung puffin.
Ada gubuk penyimpanan tua dan bengkel di bukit di seberang pondok. Peralatan yang disimpan di sini diyakini milik para ilmuwan yang tinggal di pulau tersebut untuk mempelajarinya. Meski kini pulau itu sepi, Pulau Ellidaey dulunya merupakan rumah bagi lima keluarga. Keluarga terakhir meninggalkan pulau itu pada tahun 1930-an.
Setelah itu, pulau tersebut menjadi sepi dan tidak ada seorang pun yang menghuninya. Wisatawan diperbolehkan mengunjungi penginapan tersebut, meskipun merupakan milik pribadi dari klub berburu. Anda bisa naik perahu dari pulau terdekat untuk mencapai Pulau Elliidaey.
Seperti perjalanan perahu lainnya di perairan Islandia, perjalanan ini mungkin berbahaya karena suhu yang sangat dingin dan ombak yang sangat besar. Dari atas perahu, sebaiknya pengunjung melompat ke lereng batu sebelum menaiki tali untuk mencapai puncak.
Pendakian kecil menuju rumah paling kesepian ini memberi kamu kesempatan untuk menikmati keindahan padang rumput hijau dan kabut yang sejuk. Terdapat pagar di sekeliling rumah, memberikan kesan sedang ditempati.
Menariknya, rumah tersebut memiliki segala fasilitas seperti sofa yang nyaman, kompor, ruang makan dengan meja dan kursi makan, serta kamar tidur luas dengan sepuluh kasur dan bantal.
Selain itu, terdapat juga kamar mandi dengan wastafel, shower, toilet, dan cermin. Pengunjung dapat mencatat nama dan tanggal kunjungannya di buku pengunjung. Ribuan pengunjung yang penasaran sudah menuliskan namanya di buku itu. Air hujan dipanen di sini untuk berbagai kegunaan.(*)
Editor : Nur Komalasari