Indonesiadaily.net – Meski krisis keuangan masih menerpa Barcelona, klub yang bemarkas di Camp Nou ini dinobatkan sebagai klub sepak bola paling bernilai ke dua di dunia.
Ini berdasarkan penilaian dari majalah Forbes yang kerap memberitakan berbagai hal soal keuangan klub sepakbola di Eropa.
Namun dalam penilaian kali ini, Forbes memasukan nama sejumlah klub sepakbola dari seluruh dunia. Dalam laporan tersebut ada juga Real Madrid dan juga Chelsea.
Real Madrid mendapat predikat sebagai tim sepak bola paling bernilai di dunia, dengan penilaian sekitar 5,1 Miliar Dolar AS atau lebih dari Rp 75 Triliun.
Sedangkan di posisi kedua bertengger Barcelona dalam penilaian klub sepakbola paling benilai, dengan penilaian 5 Miliar Dolar atau setara dengan Rp 74 Triliun.
Menariknya, dalam peringkat-peringkat tersebut ada beberapa klub sepakbola yang mengalami penurunan dalam daftar posisi, jika dibandingkan laporan tahun lalu. Namun, baik Barca maupun Madrid berhasil mendongkrak nilai mereka.
Faktanya, seperti diungkapkan Barca Universal, Blaugrana memiliki penilaian lebih tinggi dibandingkan Madrid pada tahun lalu. Berdasarkan seluruh klub olahraga, tim Catalan itu juga berada di posisi ke empat hanya di belakang New York Knicks, New York Yankees dan Dallas Cowboys.
Dari daftar seluruh klub olahraga dunia, Barca melorot ke posisi 15 daftar klub olah raga paling bernilai di dunia. Di mana posisi 10 besarnya didominasi tim-tim liga sepak bola Amerika (NFL). Dallas Cowboys sekali lagi menjadi yang teratas, di mana mereka memiliki nilai yang mencengangkan sebesar 8 Miliar Dolar.
Meningkatnya nilai Barca terjadi di saat perputaran ekonomi besar-besaran yang telah membuat mereka kantongi pendapatan hingga 692 Juta Dolar atau sekitar Rp 10 Triliun. Tim Catalan itupun tampil sebagai salah satu klub terbesar di sepak bola Eropa. Namun, periode berbunga-bunga Blaugrana ini bisa segera berakhir, terutama jika mereka gagal penuhi harapan setelah berhasil membangun skuad yang tangguh musim ini.
Apalagi Presiden La Liga, Javier Tebas, sudah memperingatkan Barca untuk menurunkan massa gaji mereka, jika ingin mempertahankan diri tahun depan. Ini terutama karena adanya fakta bahwa Barca tak akan berada di posisi mengaktifkan tuas ekonomi lagi musim depan. (*)
Editor : Pebri Mulya