Indonesiadaily.net – Istilah “takbiran” berasal dari bahasa Arab “takbir” yang berarti “membesar-besarkan”. Istilah ini digunakan untuk merujuk pada seruan “Allahu Akbar” yang sering diucapkan oleh umat muslim pada saat-saat tertentu, seperti pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha di Indonesia.
Di Indonesia, tradisi takbiran telah dilakukan sejak masa penjajahan Belanda. Pada saat itu, masyarakat muslim di Indonesia melakukan takbiran dengan cara mengumandangkan seruan “Allahu Akbar” dari masjid-masjid dan mushalla-mushalla pada malam hari menjelang Idul Fitri.
Setelah Indonesia merdeka, tradisi takbiran semakin berkembang dan menjadi bagian dari budaya Indonesia. Pada malam hari menjelang Idul Fitri, masyarakat muslim di Indonesia melakukan takbiran dengan mengumandangkan seruan “Allahu Akbar” dari masjid-masjid, mushalla-mushalla, dan di sepanjang jalan-jalan di kota-kota besar. Pada saat itu, masyarakat biasanya berjalan kaki atau menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat sambil mengumandangkan takbir.
Tradisi takbiran di Indonesia memiliki nilai penting sebagai bentuk ungkapan syukur dan kegembiraan atas berakhirnya bulan puasa dan datangnya hari raya Idul Fitri. Selain itu, tradisi ini juga menjadi ajang silaturahmi dan mempererat hubungan sosial antar sesama umat muslim di Indonesia.
Berikut ini adalah beberapa macam tradisi takbiran yang ada di Indonesia:
Takbiran Keliling
Tradisi ini dilakukan dengan cara berjalan kaki atau mengendarai kendaraan roda dua atau empat sambil mengumandangkan takbir. Masyarakat biasanya membawa bendera atau spanduk bertuliskan takbir, dan sering kali diiringi dengan musik atau suara klakson kendaraan.
Takbiran Masjid
Tradisi ini dilakukan dengan mengumandangkan takbir dari masjid atau mushalla pada malam hari menjelang Idul Fitri. Pada saat itu, masjid dan mushalla biasanya dihiasi dengan lampu-lampu warna-warni dan masyarakat muslim berkumpul untuk berdoa bersama.
Takbiran Bersama
Tradisi ini dilakukan dengan mengumpulkan masyarakat muslim di suatu tempat, seperti di lapangan atau taman, untuk mengumandangkan takbir bersama-sama. Acara ini biasanya dihadiri oleh tokoh agama dan pejabat setempat.
Takbiran Online
Seiring dengan perkembangan teknologi, takbiran juga dapat dilakukan secara online melalui platform digital seperti Zoom atau YouTube. Acara ini dihadiri oleh jamaah yang terhubung melalui internet dan mengumandangkan takbir secara bersama-sama. (*)
Editor: Pebri Mulya