Indonesiadaily.net – Apakah anak Anda termasuk seorang “picky eater” yang suka pilih-pilih makanan? Apalagi jika itu menyangkut sayuran. Untuk menghindari hal itu, kita perlu menyiapkan strategi agar anak bisa makan dengan lahap. Lalu seperti apa strategi nya? Berikut penjelasannya.
Picky eater artinya kebiasaan pada anak yang suka memilih-milih makanan. Mereka tidak suka mencoba makanan baru dan hanya mau melahap makanan favoritnya saja.Tidak hanya itu, kebiasaan ini bisa membuat anak menghindari makanan yang menurutnya memiliki bau, tampilan, dan rasa yang tidak familiar.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bukan berarti anak yang picky eater tidak mau makan. Hanya saja, mereka kerap menolak untuk mengonsumsi berbagai jenis makanan dalam porsi yang cukup. Sebelum mengatasinya, kita perlu mengetahui terlebih dahulu penyebab anak jadi picky eater.
1. Makanan kurang lezat
Bukan masakan Anda yang tidak enak, tetapi sistem perasa anak-anak memang dirancang untuk lebih memilih rasa manis.Karena anak-anak sedang tumbuh dengan cepat, wajar jika mereka menginginkan berbagai makanan tinggi kalori.
Cara mengatasi anak picky eater bisa dilakukan dengan menyajikan variasi makanan. Untuk sayuran, coba cara kreatif seperti memasak dalam bentuk sup, salad, atau di-blender.Riset menunjukkan bahwa anak akan mulai mencoba makanan pada waktu yang ke 5-10 setelah diperkenalkan.Oleh karena itu, jangan menyerah dan coba terus berikan menu makanan yang lezat, misalnya sayuran goreng atau diberikan dengan saus pendamping.
2. Anak belum lapar
Pada usia dua tahun, pertumbuhan anak-anak akan melambat. Kondisi ini bisa menjelaskan mengapa mereka kadang tidak berselera dan tidak ingin makan.
Anak-anak juga akan malas makan jika orangtua tidak telaten mengatur jadwal camilan, misalnya makan biskuit atau minum jus, satu jam sebelum waktu makan malam. Jadi, cobalah untuk menjadwalkan jam makan yang baik sebagai cara mengatasi anak picky eater.
3. Belajar mandiri
Banyak orangtua mungkin akan setuju bahwa kalimat favorit anak adalah “tidak”, termasuk pada jam makan.Ini adalah wujud dari kendali atas kemandirian yang ingin mereka tunjukkan, misalnya mendorong piring atau melancarkan aksi tutup mulut saat makan.
Jangan memerintah anak terlalu keras karena mereka justru akan semakin sulit untuk patuh. Jangan pula bernegosiasi dengan anak, misalnya mengiming-imingi dengan makanan pencuci mulut. Sebaiknya Anda menjelaskan pentingnya nutrisi sayur-mayur dan membiarkan anak mengambil keputusan sendiri setelah memahaminya.
Lalu bagaimana strategi agar anak tidak memilih milih makanan? Ini penjelasan lengkapnya.
1. Kendalikan Pantry
Anda tidak bisa mengontrol apa yang dimakan oleh anak, namun masih bisa mengontrol pilihan apa yang harus mereka pilih untuk dimakan. Sediakan berbagai menu makanan sehat di lemari es dan dapur. Jadi, jika anak-anak ingin makan mereka hanya bisa mengonsumsi makanan yang sehat.
2. Jangan berperang di meja makan
Jika Anda tidak ingin waktu makan menjadi sebuah pertarungan,maka jangan jadikan itu sebuah pertarungan. Apa yang dimakan anak atau berapa banyak mereka makan tidak boleh menjadi perdebatan setiap malam.
Sebagai orangtua, bertugas merencanakan dan menerapkan makanan sehat untuk anak-anak. Ketika Anda memasukkan setidaknya satu makanan sehat yang tahu akan dimakan anak, Anda telah melakukan tugas dengan baik. Selanjutnya? Biarkan anak mengambil atau meninggalkannya.
3. Jangan jadikan makanan sebagai hadiah
Sebagian orangtua mungkin akan mengatakan, “Jika kamu makan sayur, kamu akan mendapatkan makanan manis sebagai penutupnya.” Ini adalah strategi yang salah.
Anda tidak bisa menggunakan makanan manis sebagai alat tawar menawar agar anak mau menyelesaikan makanannya. Ketika Anda melakukannya, anak akan memiliki kebiasaan makan yang sehat tanpa menikmatinya hanya agar mendapatkan makanan manis di akhir.
Ubahlah pola pikir Anda. Jika anak-anak mengetahui bayam adalah makanan sehat yang baik untuk tubuh, sementara kue-kue manis kurang menyehatkan, lalu mengapa kita menawarkan pilihan yang kurang sehat?
Variasi adalah kunci untuk mengatasi anak yang picky eater. Salah satu strategi sederhana untuk menyiapkan menu makan adalah mencampuradukkan rencana makan Anda. Tantang diri Anda untuk merencanakan makan siang dan makan malam yang berbeda setiap hari selama seminggu.
Dengan melakukan ini, Anda bisa menghentikan kebiasaan anak yang mengharapkan hidangan tertentu saja. Anda harus menunjukkan kepada anak bahwa dapur Anda bisa menghasilkan berbagai macam hidangan. Jadi, mereka akan belajar menikmati makanan apapun yang telah disajikan.
4. Tawarkan beberapa pilihan
Jika Anda telah menyiapkan berbagai bahan makanan sehat di dapur, anda juga bisa menawarkan beberapa pilihan makanan untuk anak-anak sepanjang hari. Misalnya, menawarkan, “Blueberry atau apel dengan bagel?” untuk sarapan.
Kemudian saat makan siang Anda bisa menawarkan, “Ingin wortel atau mentimun dengan sandwich?” atau “Mau camilan stik keju atau kue beras?” Sedangkan saat makan malam bisa kamu tawarkan, “Minum susu atau air mineral?”
Ketika seorang anak diberi kendali atas apa yang mereka makan, meskipun hanya sebagian dari makanannya, Anda bisa meredakan potensi konflik waktu makan bersama anak. Dengan memberi mereka kekuatan untuk memilih, anak-anak akan lebih mudah menerima situasi ketika mereka tidak punya pilihan. Sehingga anak menjadi tidak pemilih dalam makanan dan anak bisa makan dengan lahap. (*)
Editor : Nur Komalasari