Indonesiadaily.net – Aktivis 80 an dan inisiator GARDAN 2024, Wawan Leak sangat menyayangkan pernyataan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Carnavian. Pasalnya dalam salah satu pernyataannya menyebut ada Calon Presiden yang menjadi target pembunuhan. Menurut Wawan pernyataan tesebut adalah bentuk teror bagi demokrasi di republik ini, karena tidak membuat kenyamanan bagi demokrasi itu sendiri.
“Sudahi demokrasi barbar yang selama ini selalu hadir di kehidupan berbangsa dan bernegara di Republik yang kita cintai bersama. Duka belum mengering atas meninggalnya ratusan jiwa petugas KPPS di tahun 2019, tanpa ada proses hukum dan berlalu begitu saja. Berapa lagi yang musti jadikan rakyat sebagai tumbal, guna mendapatkan atau melanggengkan atau mempertahankan status quo,” jelasnya.
Berangkat dari hal tersebut Wawan Leak mendesak pemerintah, dalam hal ini Presiden Jokowi guna klarifikasi apa yang dimaksud dengan pernyataan Mendagri Tito Carnavian.
“Sudah jelas dan tegas bahwa yang mampu melakukan apa yang disampaikan oleh Mendagri Tito adalah pemerintah. Ya karena yang mempunyai fasilitas seperti yang terlontar dari Mendagri tersebut, yaitu institusi negara,” lanjutnya.
Dirinya menilai seharusnya Mendagri menciptakan suasana damai di kontestasi rutin lima tahunan ini bukan malah menimbulkan kegaduhan dan mencemari demokratisasi.
“Apa yang mesti ditakutkan dengan Paslon Capres Cawapres nomer 1, sampai Mendagri Tito menyampaikan pernyataan yang membuat kegaduhan tersebut. Atau mungkin sudah tidak mampu lagi membendung laju Paslon nomer 1, yang notabene mendapat dukungan rakyat,” paparnya.
Menurutnya sejak awal sudah banyak “pembunuhan” karakter menimpa Anies Baswedan. Ia menyebut skenario KPK untuk menjegal Anies, dan masih banyak lagi skenario yang menghalangi laju derap dukungan rakyat pada pasangan Anies Muhaimin.
Untuk itu pihaknya mendesak Jokowi agar Mendagri Tito Karnavian meluruskan pernyataan yang dinilai membuat kegaduhan.
“Bila tidak dilakukan oleh Presiden Jokowi, akan menambah anasir atau spekulasi liar di masyarakat. Kembalikan kedaulatan di tangan rakyat karena sejatinya rakyatlah sebagai pemilik Republik ini,” pungkasnya.(*)
Editor : Nur Komalasari