Indonesiadaily.net – Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengungkapkan alasan belum terbentuknya koalisi besar yang telah digadang-gadang saat bulan puasa. Menurutnya membuat hal tersebut itu ibarat membuat perusahaan yang banyak persyaratannya.
“Seperti perusahaan masuk IPO (Initial Public Offering) persyaratannya banyak. Ada pajaknya, harus clearence, harus punya dana, kan gitu. Lalu, terdapat IPO baru bisa listing. Sebelum itu kan enggak bisa listing. (Lalu) baru masuk bursa,” ungakap Airlangga di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Rabu (3/5/2023).
Airlangga mengatakan koalisi besar akan diisi oleh Koalisi Indonesia Bersatu, Koalisi Indonesia Raya dan koalisi lainnya. Ia mengistilahkan gabungan koalisi ini dengan sebutan marger.
“Jadi nanti akan ada KIR, KIB dan yang lainnya juga. Istilahnya merger gabungan semua,” katanya.
Airlangga belum bisa memastikan kapan hal tersebut akan dideklarasikan.
“Masih dalam pembahasan,” tutup Menko Perekonomian.
Sekedar informasi, wacana dibentuknya koalisi besar ini usai Presiden Jokowi melakukan buka puasa bersama lima ketua umum parpol di DPP PAN, Jakarta, Minggu (2/4/2023). Kelima parpol tersebut diantaranya PAN, Golkar, Gerindra, PKB, dan PPP.
Pada Selasa (3/5/2023) Jokowi kembali memanggil Ketua Umum Parpol yang tergabung dalam pemerintahan. Yang dihadiri oleh enam Ketua Umum diantaranya PDIP, PKB, Gerindra, PPP, PAN dan Golkar.
Penulis : Aulia Syahramadhan
Editor : Nur Komalasari
