Indonesiadaily.net – Sebuah sindiran tajam terhadap praktik pemberian bantuan sosial (bansos) yang tengah digalakkan oleh Pemerintah Joko Widodo (Jokowi) dilontarkan oleh Politikus PDIP, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Menurut Ahok, bansos hanya relevan di zaman kerajaan, ketika rakyat memohon belas kasihan raja untuk menentukan siapa yang berhak mendapatkannya.
“Bantuan sosial itu hanya ada di zaman kerajaan, ketika rakyat meminta belas kasihan raja. Raja menentukan siapa yang ingin dibelaskasihani,” tegas Ahok.
Ahok juga menegaskan bahwa negara Indonesia, sejak awal berdiri, memiliki tujuan menciptakan keadilan sosial. Ia merujuk pada konsep ini yang diyakini berasal dari proklamator Indonesia, Sukarno. Menurut Ahok, negara ini bukan dibentuk untuk memberikan bantuan sosial, melainkan untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
“Negara ini didirikan jelas oleh proklamator untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, bukan mewujudkan bantuan sosial,” papar Ahok, sambil menjelaskan bahwa keinginan untuk merealisasikan konsep tersebut adalah alasan bergabungnya dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Sementara itu, Presiden Jokowi secara aktif mempersembahkan program bansos dalam kunjungan kerjanya ke berbagai daerah. Dua program utama yang diberikan adalah bantuan cadangan beras pemerintah (CBP) dan bantuan langsung tunai mitigasi risiko pangan.
Pembagian bansos di tengah suasana politik yang kian memanas dalam persiapan Pemilihan Umum, konon memunculkan dampak pada citra calon presiden Prabowo Subianto dan calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka, yang notabene merupakan anak Jokowi. Kritik terhadap cara pembagian bansos di berbagai daerah saat kunjungan Jokowi tak henti dari kubu politik lawan Prabowo-Gibran hingga kelompok masyarakat sipil.
Meski begitu, Jokowi menepis klaim politisasi bansos yang berpotensi menguntungkan pasangan Prabowo-Gibran. Menurutnya, pengalokasian anggaran untuk bantuan sosial kepada masyarakat telah disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat, bukan semata keputusan eksekutif.
Dengan pernyataan kontroversial Ahok yang menggugat relevansi bansos di era modern, terbuka kesenjangan pandangan di kalangan politisi dan masyarakat terkait pendekatan pemberian bantuan sosial yang tengah dijalankan oleh pemerintah. Pernyataan Ahok seolah menggugah diskusi tentang prinsip dasar negara dan peran bantuan sosial dalam mewujudkan keadilan sosial. (*)