Indonesiadaily.net – Kolak menjadi salah satu menu khas berbuka puasa yang seringkali terhidang di meja saat adzan Maghrib tiba.Selain rasa manisnya juga disebut bisa mengembalikan energi yang hilang setelah puasa tanpa makan dan minum seharian. Meski demikian, banyak anggapan, konsumsi kolak juga bisa membahayakan kesehatan jika berlebihan. Lalu, seperti apa tips sehat konsumsi kolak?
“Konsumsi kolak salah satu cara berbuka puasa karena kandungan gulanya dapat menggantikan kandungan gula yang kurang dalam tubuh selama puasa tapi diingat konsumsinya tidak boleh berlebihan karena dapat menimbulkan lonjakan gula dalam tubuh, jadi perlu ada tips sehat konsumsi kolak,” kata Spesialis Gizi Klinik, Dr.dr. Verawati Sudarma, M.Gizi, SpGK seperti dikutip dari Viva.co.id.
Namun bagi mereka yang memiliki masalah gula darah tinggi atau orang dengan diabetes perlu waspada dalam mengonsumsi kolak. Sebab kandungan gula dalam kolak yang dapat meningkatkan kadar gula dalam darah.
“Tidak boleh dikonsumsi yang punya gula darah tinggi. Satu mangkok kolak mengandung 10-15 persennya mengandung gula baik gula merah, aren atau gula putih. 20 gram gula dalam satu mangkoknya tentunya akan berpengaruh terhadap asupan gula harian,”kata dia.
Vera menjelaskan bahwa untuk asupan gula harian wanita dalam satu hari adalah sebesar 25 gram sementara untuk pria adalah sebesar 36 gram. Jika mengonsumsi satu mangkok kolak, maka asupan gula harian wanita sudah terpenuhi.
“Satu mangkok sudah hampir mencukupi asupan gula pada wanita, 1 mangkok kolak pria setengah. Konsumsi berlebihan tinggi kandungan gula dalam darah. Kandungan gula tinggi dalam darah risiko diabetes. Cenderung naik setelah konsumsi kolak bagi penderita diabetes,”kata dia.
Untuk itu, Vera menyarankan ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan saat mengonsumsi kolak untuk berbuka puasa. Pertama jangan konsumsi kolak bersamaan dengan makan besar, mengingat satu mangkok kolak setara dengan 200 kalori.
Kedua, bisa tambahkan jeli atau agar dalam kolak. Hal ini untuk dapat menambah serat sehingga khasiat serat dari jeli atau agar tersebut bisa menurunkan kadar gula darah.(*)
Editor : Nur Komalasari