5 Negara di Dunia yang Berhutang Besar ke China

0
320
negara dengan utang
Ilustrasi utang negara

Indonesiadaily.net – Sedikitnya ada lima negara di dunia yang memiliki utang terbesar ke China. China dikenal sebagai kreditur terbesar di dunia. Maka, tidak banyak negara yang berhutang cukup banyak.

Dikutip dari laman Statista, Minggu 4 September 2022, Banyak juga negara asal Afrika yang berhutang ke China. Sebagai pemberi pinjaman untuk negara berpenghasilan rendah, Beijing memegang sekitar 37 persen dari utang negara-negara tersebut.

Pada tahun 2020, China secara resmi telah meminjamkan sekitar USD 170 miliar kepada negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Angka tersebut mengalami kenaikan dari angka USD 40 miliar di tahun 2010.

Berikut lima negara yang memiliki utang luar negeri terbesar ke China :

1. Laos

Menurut data Statista, hutang luar negeri Laos ke China pada tahun 2020 mencapai 38 persen dari Pendapatan Nasional Bruto. Besaran tersebut menempatkannya di posisi keempat dalam daftar negara dengan utang terbesar ke China.

Dikutip dari Asia Times, utang luar negeri Laos berada di angka USD 14 miliar atau sekitar 88 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Uniknya, setengah dari besaran tersebut diketahui berasal dari China. Untuk diketahui, China merupakan sebagai kreditur utama Laos yang telah membiayai proyek Kereta Api senilai USD 5,9 Miliar.

Proyek tersebut merupakan pendorong utama program Belt and Road Initiative (BRI) China di kawasan Asia Tenggara. Adapun jumlah pasti utang Laos ke China masih bisa diperdebatkan.

Bank Dunia menyebut besarnya hampir setengah dari utang resmi negara sebesar USD 14,5 miliar, yang akan menempatkannya sekitar USD 7,2 miliar. Namun, AidData menempatkannya pada angka USD 12,2 miliar. Angka tersebut mencakup beberapa kesepakatan yang tidak diungkapkan secara publik.

2. Djibouti

Djibouti merupakan salah satu negara Afrika yang turut berutang ke China. Negara ini berbatasan dengan Somalia di selatan, Ethiopia di barat daya, dan Eritrea di bagian utara.

Dikutip dari laman France 24, China telah menghabiskan sekitar USD 14 miliar untuk investasi dan pinjaman bagi Djibouti sejak tahun 2012 hingga 2020.

Adapun, alasan Beijing memberi cukup banyak untuk negara ini karena mereka merasa Djibouti adalah jembatan bagi China menuju negara-negara pedalaman Afrika yang lebih menjanjikan secara ekonomi.
Menurut data Statista terkait Negara dengan hutang terbanyak ke China berdasarkan Pendapatan Nasional Bruto 2020, Djibouti berada di urutan teratas. Negara di kawasan Afrika ini memiliki hutang setara 43 persen dari PNB yang dimilikinya.

3. Angola

Selain Djibouti, Angola juga memiliki besaran hutang yang cukup besar ke China.

Dikutip dari laman SMCP, negara di kawasan Afrika Selatan ini telah meminjam sekitar USD 42,6 miliar dari China antara tahun 2000 hingga 2020.

Adapun besaran tersebut setara dengan sepertiga pinjaman total China ke negara-negara Afrika lain. Untuk pelunasannya sendiri, Angola bisa membayarnya dalam bentuk pengiriman minyak.
Menurut data Statista, Angola menjadi salah satu negara dengan utang terbesar ke China berdasarkan Pendapatan Nasional Bruto atau Gross National Income tahun 2020. Angkanya sendiri mencapai 41 persen dari PNB yang dimiliki negaranya.

4. Republik Demokratik Kongo

Di posisi kelima ada Republik Demokratik Kongo. Dikutip dari Reuters, menurut data yang dikumpulkan oleh Johns Hopkins China Africa Research Initiative, China telah memberikan sekitar 53 pinjaman ke Republik Demokratik Kongo antara tahun 2000-2018.

Adapun jumlah totalnya sendiri mencapai USD 2,4 miliar. Sebagian besar pinjaman negara ini diketahui difokuskan pada sektor listrik, transportasi hingga pertambangan.

Menurut data Statista, besaran hutang Republik Demokratik Kongo ke China tahun 2020 mencapai 29 persen dari Pendapatan Nasional Bruto atau Gross National Income.

5. Maladewa

Dalam perkembangannya, China telah mendanai berbagai proyek yang dimiliki Maladewa di masa pemerintahan Abdullah Yameen.

Dikutip dari Economic Times, Ketua Parlemen Maladewa Mohamed Nasheed khawatir dengan besaran utang yang dimiliki negaranya ke Negeri Tirai Bambu.

Untuk diketahui, per 2020 Maladewa berhutang sekitar USD 1,1 hingga 1,4 miliar ke China. Angka tersebut tentu cukup besar untuk ukuran negara dengan PDB sekitar USD 4,9 miliar.

Lebih lanjut, Nasheed khawatir Maladewa akan mengalami nasib serupa seperti Sri Lanka yang terperangkap oleh utang China dan berakhir dengan kebangkrutan.

Menurut data Statista, utang Maladewa ke China berdasarkan Pendapatan Nasional Bruto tahun 2020 mencapai 38 persen. Hal ini menempatkan Maladewa dalam jajaran negara dengan utang terbesar ke China. (*)

 

Editor : Pebri Mulya


TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini