Indonesiadaily.net – Beberapa film yang mendapatkan keuntungan berlimpah, tidak semuanya membutuhkan bujet produksi yang mahal. Ada beberapa film yang bujet produksinya ‘minim’, tapi bisa mendulang cuan setinggi langit.
Beberapa film di bawah ini adalah contoh film-film dengan cerita apik namun bujet rendah masih mampu menarik penonton banyak hingga sukses mendulang keuntungan ratusan kali lipat dari biaya produksinya.
Berikut 5 film bujet rendah tapi punya pendapatan tinggi.
- Paranormal Activity
Siapa penggemar horor yang tak kenal Paranormal Activity (2007)? Gaya narasi, penggambaran visual, hingga jumpscare dari film bergaya rekaman kamera pengawas ini masih melegenda hingga saat ini.
Film yang ditulis dan digarap oleh Oren Peli ini semula dibuat sebagai film panjang independen dan hanya ditayangkan di festival-festival film pada 2007.
Film ini pun diketahui hanya dibuat dengan bujet US$15 ribu. Namun ketika Paramount Pictures tertarik, studio itu mengembangkan produksi hingga US$200 ribu dan akhirnya dirilis secara luas pada 25 September 2009.
Kisah Paranormal Activity pun meledak dan membuat histeria. Penjualan film yang bikin merinding ini meroket hingga mampu mendulang US$193,4 juta, atau nyaris 900 kali lipat dari biaya produksi.
Dengan cuan yang fantastis tersebut, Paranormal Activity masih tercatat sebagai film dengan keuntungan terbesar yang pernah dibuat, berdasarkan besaran investasi atau bujet produksinya.
- The Blair Witch Project
The Blair Witch Project (1999) adalah film horor yang melegenda, terutama bagi golongan film yang menggunakan gaya narasi seperti dokumenter.
Film yang ditulis dan digarap oleh Daniel Myrick dan Eduardo Sanchez ini sejatinya adalah film independen yang hanya berbujet US$200-500 ribu.
Meski begitu, kisahnya yang fenomenal dan mampu membiaskan antara fiksi dan kenyataan membuat popularitas The Blair Witch Project meroket.
Usai premier di Sundance Film Festival dan menjadi primadona, film ini kemudian dibeli hak distribusinya oleh Artisan Entertainment senilai US$1,1 juta.
Hingga kemudian dirilis secara meluas, The Blair Witch Project sanggup mencetak box office hingga US$248,6 juta atau nyaris 500 kali lipat dari bujet dan menjadi salah satu film independen terlaris sepanjang massa.
- Napoleon Dynamite
Mungkin tak banyak yang mengetahui Napoleon Dynamite (2004). Namun film komedi ini adalah salah satu film yang mampu mendulang banyak cuan karena biaya produksinya ‘murah’.
Film yang digarap dan ditulis oleh Jared Hess serta dibantu oleh Jerusha Hess ini adalah adaptasi dari film pendek Jared Hess yang bertajuk Peluca.
Film pendek itu kemudian dikembangkan dengan bujet US$400 ribu dan ditayangkan di Sundance Film Festival. Film ini kemudian dibeli oleh Fox Searching Pictures yang bermitra dengan MTV Films dan Paramount Pictures.
Ketika akhirnya dirilis secara luas pada Juni 2004, film remaja cupu yang punya banyak dilema ini mampu mendulang US$46,1 juta atau 115 kali lipat dari biaya produksinya.
- Open Water
Open Water (2003) menjadi salah satu film yang memiliki bujet rendah tapi dengan box office berkali-kali lipat.
Film yang ditulis dan digarap oleh Chris Kentis ini terinspirasi dari pengalaman nyata Tom dan Eileen Lonergan pada 1998.
Keduanya adalah pasangan pecinta scuba diving yang secara tak sengaja tertinggal dari grup dan kapal mereka. Namun pada film, pasangan penyelam ini kemudian terdampar pada wilayah penuh hiu.
Film berbujet US$500 ribu ini tayang perdana di Sundance Film Festival dan kemudian dikembangkan oleh Lions Gate Entertainment.
Ketika dirilis pada Agustus 2004, film ini berhasil mendulang US$55,5 juta atau setara 111 kali lipat dari biaya produksinya.
- Super Size Me
Super Size Me (2004) adalah film dokumenter yang digarap dan ditulis oleh Morgan Spurlock. Film ini mengikuti kegiatan Spurlock mengonsumsi hidangan McDonalds selama 30 hari.
Film ini menggambarkan dengan jelas efek drastis dari perubahan fisik, kesejahteraan, dan kesehatan mental Spurlock yang terimbas dari makanan cepat saji tersebut.
Film berbujet US$65 ribu ini menjadi perbincangan saat rilis pada Mei 2004 dan mampu mendulang box office hingga US$22,2 juta atau setara dengan 341 kali lipat dari biaya produksinya.
Selain itu, film ini menimbulkan perbincangan dan atensi atas fenomena obesitas di masyarakat Amerika Serikat, nominasi Best Documentary Feature Academy Awards, dan sebuah piala Best Documentary Screenplay dari Writers Guild of America. (*)
Editor : Pebri Mulya