Indonesiadaily.net – Seorang ibu, usai melahirkan akan ada ‘tugas’ baru, yakni menyusui. Sambil mengurus bayi seorang ibu juga diiringi dengan kegiatan menyusui. Hal itu tentunya butuh adaptasi banyak hal tentang perubahan yang terjadi secara drastis
Tentunya, itu semua akan berdampak pada kondisi kesehatan ibu. Saat menyusui, ibu kerap mengalami nyeri di bagian payudaranya, bahkan bisa sampai pegal dan migram.
Kelurahan migran yang kerap sangat mengganggu, sampai membuat seorang ibu kehilangan nafsu makan. Migran juga dapat berupa sensasi bedenyut hebat di sekitar kepala. Kondisi tersebut bisa sampai 2 – 3 hari berlangsung. Bahkan bisa sampai leher kaku, penglihatan kabur, dan mual serta muntah.
Ada empat penyebab ibu menyusui seringkali mengalami serangan migrain, diantaranya :
Perubahan Hormon
Migrain dapat terjadi karena perubahan hormonal. Saat menyusui, sang ibu melepaskan hormon oksitosin yang menyebabkan kontraksi saluran susu dan memicu sakit kepala parah. Pelepasan hormon oksitosin ini yang dapat memicu kondisi sakit kepala migrain.kan dan muntah.
Kurang tidur
Ibu yang baru melahirkan cenderung kurangan tidur karena sibuk mengurus bayi. Kondisi ini merupakan hal yang wajar dan dapat menyebabkan migrain. Terutama jika tak dibarengan asupan nutrisi yang cukup.
Stres
Tidak jarang, ibu yang baru melahirkan merasa stres karena kelelahan, tak didukung orang sekitar dan mendapat banyak tekanan. Hal ini dapat menyebabkan sakit kepala migrain.
Fonofobia
Beberapa orang memiliki kecenderungan tak bisa mendengar suara tertentu, kondisi ini disebut fonofobia. Suara apapun, seperti mesin, air, kendaraan dan lainnya. Beberapa bahkan sampai mengalami migrain. Bila ibu memiliki kecenderungan ini sebaiknya hindari suara yang memicu ketakutan/ kecemasan tersebut. (*)
Editor : Pebri Mulya