Indonesiadaily.net – Mengatasi kemacetan di Jakarta yang terus meningkat, membuat Ditlantas Polda Metro Jaya harus memutar otak mencari untuk mencari solusinya.
Salah satunya adalah menggodok usulan jam kerja siang, yang bakal membuat pekerja pulang lebih malam.
Termasuk berkoordinasi dengan pihak terkait sebelum wacana itu resmi diberlakukan. Setidaknya, tercatat kepolisian sudah menggelar 2 kali pertemuan, termasuk dengan pengusaha, untuk membahas rencana tersebut.
Tingginya jumlah kendaraan yang lalu lalang di Jakarta membuat pihak kepolisian mengusulkan rencana tersebut. Apalagi, berdasarkan data yang dimiliki, penambahan ruas jalan tidak sebanding dengan munculnya kendaraan tersebut.
“Berdasar data yang kami miliki, bahwa pertumbuhan panjang jalan di Jakarta ini kurang lebih hanya 0,01% per tahun. Sedangkan dibanding pertumbuhan jumlah kendaraan kurang lebih 3% per tahun, dari rasio ngga seimbang. Jumlah kendaraan bermotor yang terdaftar di data kami Januari-Juni 2022 kurang lebih 22,23 juta unit,” katanya, Selasa 9 Agustus 2022.
Sementara itu, jumlah penduduk yang beraktivitas pun mencapai puluhan juta, mayoritas menumpuk di jam sibuk yakni dari 06.30-10.00, kemudian berlanjut pada 15.30-20.30.
“Jumlah penduduk yang beraktivitas di siang hari terdiri dari jumlah penduduk asli Jakarta 10,7 juta. Ditambah penduduk luar Jakarta, Jabodetabek di siang hari kurang lebih 3,3 juta. Kurang lebih 13 juta orang ini bergerak bersamaan,” tutur Rusdy.
Pihak pengusaha pun menyambut positif upaya Kepolisian mengurai kemacetan. Hanya saja, jika jurus yang akan digunakan menyebabkan penurunan produktivitas karyawan, pengusaha meminta usulan tersebut dipertimbangkan matang. (*)
Editor : Pebri Mulya