1.350 Gunung Berapi Menyebar di Seluruh Dunia, Paling Banyak di Bawah Laut

0
246
gunung berapi di dunia
Ilustrasi

Indonesiadaily.net – Berdasarkan rilis dari Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat, ada sekitar 1.350 gunung berapi yang berpotensi aktif di dunia. Lalu, melihat catatan sejarah, baru lebih dari sepertiganya yang sudah erupsi.

Lantas, di manakah tempat yang paling banyak memiliki gunung berapi?

Tempat dengan Gunung Berapi Terbanyak di Dunia

Menurut seorang Profesor Vulkanologi dari Durham University UK, Ed Llewellin, bawah air menjadi lokasi sebagian besar gunung berapi di planet bumi.

“Di sepanjang punggungan tengah laut yang menjulur 65 ribu kilometer (40 ribu mil),” kata dia, dikutip dari Live Science.

Dia mengatakan, sekitar 80 persen keluaran magma Bumi berasal dari gunung berapi yang ada di sepanjang pegunungan ini. Panjangnya menjalar hingga 3 sampai 4 kilometer di bawah permukaan laut.

“Beberapa punggungan, sekitar 9 ribu kilometer, memanjang melewati Pasifik Timur dan melintasi seluruh samudra-samudra utama. Tak terkecuali 16 ribu kilometer yang ada di sepanjang tengah-tengah Atlantik,” jelas Llewellin.

Dia menyampaikan, karena lokasinya yang berada dibawah laut, membuat gunung-gunung tersebut terlupakan, apalagi erupsinya jarang berdampak pada masyarakat. Meskipun begitu, banyak juga gunung api yang berada di daratan.

“Soal gunung berapi yang ada di daratan, kebanyakan berlokasi di sekitar Samudra Pasifik,” sebutnya.

Penyebabnya, Samudra Pasifik dibatasi dengan zona subduksi, yang merupakan daerah di sekitar tepian lempeng tektonik. Sementara itu, posisi satu lempeng terletak di bawah lempeng lainnya.

Sebagai dampak dari aktivitas tektonik itu, Pasifik menjadi rumah untuk Cincin Api yang panjangnya 25 ribu mil atau 40 ribu kilometer. Bentuknya seperti tapal kuda dan merupakan sabuk seismik aktif, serta episentrum untuk sekitar 90 persen gempa bumi dan 75 persen gunung berapi aktif.

Namun, Llewellin menegaskan, saat ini letusan gunung berapi tidak sebanyak di masa lalu.

“Pada awal-awal usianya, Planet Bumi jauh lebih panas ketimbang sekarang. Sampai-sampai kami (para ahli) berpikir bahwa ada waktu-waktu di mana seluruh permukaan Bumi tertutup lautan magma,” ucapnya. (*)

 

Editor : Fenilya


TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini